Syeikh Ali Jaber meminta aparat kepolisian untuk menegakkan keadilan dan mengusut tuntas kasusu penusukan yang menimpa dirinya. Dia berharap motif dari perbuatan pelaku dibongkar.
"Kita tetap mengharap aparat kepolisian tegakan hukum, menjalankan keseriusan hukum, karena ini bukan milik saya, yang ditusuk bukan Ali Jaber, tapi menurut saya yang ditusuk adalah Indonesia, ulama, habaib," kata Ali Jaber salam tayangan yang disiarkan langsung di akun YouTubenya, Jumat (18/9/2020).
"Jadi saya harap aparat kepolisian bersungguh-sungguh ditangani kasus ini, bahkan sebagaimana dijanjikan oleh Pak Mahfud Md, akan dibongkarkan segala motif yang ada di belakang kejadian ini," lanjut dia.
Baca Juga:
Dalam kesempatan ini dia juga mengucapkan selamat atas kelahiran anak dari pelaku yang menusuknya, AA. Dia turut mendoakan anak dari pelaku.
"Sempat saya mendapatkan berita,info mengenai si AA ini istrinya baru saja melahirkan, dalam kesempatan live ini saya ucapkan selamat untuk istri beliau (pelaku), semoga insyaallah keturunannya yang baru lahir bisa menjadi berguna bagi Indonesia, dan menjaga nama baik keluarga, dan mudah- mudahan menjadi penghafal alquran," ujarnya.
Ali Jaber juga mendoakan pelaku agar kembali sehat. Dia meminta maaf tidak bisa menyelamatkan ketika pelaku saat dikeroyoki jamaah.
"Pesan saya kepada AA mudah-mudahan kamu kembali sehat, bisa lekas dari luka-luka dan saya minta maaf kalau kejadian sampai terlihat lukanya yang cukup serius, jadi saya minta maaf karena di saat yang sama saya tidak bisa membelamu sepenuhnya. Saya tidak bisa datang, walaupun di saat itu saya sempat menghentikan jamaah mungkin agak lambat karena saya sibuk untuk melepaskan pisau yang sudah masuk cukup dalam kemudian saya lepaskan, baru saya sadari jamaah sedang menyerang di AA," ujarnya.
"Makanya saya langsung turun untuk menyelamatkan. Jadi saya minta maaf mungkin saya tidak bisa mendahului jemaah, qodarullah apa yang terjadi mudah-mudahan anda mampu dan membukakan pintu maaf karena saya tidak bisa sepenuhnya membelamu saat itu," tuturnya. (Arie Nugroho)
Comments