top of page
Writer's pictureMyCity News

Sejarah Dubai: dari Gurun Pasir Jadi Kota Terkaya di Dunia

Updated: May 11, 2020



60 tahun lalu, Kota Dubai hanyalah sebuah gurun pasir. Bahkan, ratusan tahun yang lalu, penduduknya menetap di pemukiman kecil di tepian sungai. Mereka menyambung hidup dengan menjadi nelayan dan penyelam mutiara. Catatan tertua yang menyebut Dubai adalah pada 1095 dalam Buku Geografi karya geografer Arab-Andalusia Abu Abdullah al-Bakri. Pedagang mutiara Venesia Gaspero Balbi mengunjungi area ini pada 1580 dan menyebut Dubai atau Dibei untuk industri mutiaranya. Di sinilah Maktoum bin Butti dari suku Bani Yas memimpin orang-orangnya ke Semenanjung Shindagha di muara Dubai Creek tahun 1883. Mereka kemudian menetap di sana dan mendeklarasikan kemerdekaan kota itu dari Abu Dhabi. Hingga saat ini Dinasti Maktoum masih berkuasa di Dubai. Titik balik Dubai terjadi tahun 1950an, saat minyak pertama kali ditemukan. Emas hitam itu mengubah wajah Dubai selamanya. Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum memulai perkembangan Dubai mengubah kota itu dari kluster hunian kecil dekat Dubai Creek menjadi kota pelabuhan modern dan pusat perdagangan. Sheikh Rashid mulai mengembangkan infrastruktur yang akan mendukung tujuan Dubai untuk menjadi pusat perdagangan terkemuka. Pelabuhan Rashid, Pelabuhan Jebel Ali, Dubai Drydock, pelebaran Dubai Creek, dan Dubai World Trade Centeradalah beberapa proyek besar yang diselesaikan saat itu. Dubai tak berpuas diri dengan minyak. Ambisi Sheikh Rashid menjadikan Dubai kota perdagangan, industri dan tujuan wisata kelas dunia. Pemimpin yang visioner itu sadar, suatu hari minyak akan habis. "Kakek saya mengendarai unta, ayah saya mengendarai unta, saya mengendarai Mercedes, putra saya mengendarai Land Rover, putranya akan mengendarai Land Rover, tapi putra dari putranya akan mengendarai unta," ujar Sheikh Rashid, mengatakan pada orang-orang bahwa minyak tidak abadi. Tahun 1994, dibangun Burj Al Arab. Gedung setinggi 321 meter di pulau buatan Teluk Persia yang pernah menjadi ikon Dubai. Burj Al Arab disebut sebagai hotel paling mewah di dunia. Namun Dubai tak puas dengan itu, tahun 2004 dibangunlah sebuah gedung pencakar langit paling tinggi di dunia. Cuma butuh lima tahun untuk merampungkannya. Inilah Burj Khalifa, gedung setinggi 828 meter. "Kata tidak mungkin, tidak ada dalam kamus di Dubai," kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai saat ini. Dan dia benar-benar membuktikannya. Tahun 1991, Dubai hanya punya satu gedung pencakar langit. Kini tak kurang ada 400 gedung tinggi menjulang di Dubai. Sejarah Dubai abad ke-18 – 20

1793 Periode kesukuan dan desakan politik. Suku Bani Yas yang memegang kekuatan politik, menetap di Abu Dhabi. 1820 Negosiasi antara penguasa setempat dan Inggris menghasilkan serangkaian gencatan senjata maritim. Area ini dikenal sebagai Pesisir Gencatan Senjata. 1833 Maktoum Bin Butti dari suku Bani Yas yang menetap di Semenanjung Shindagha di muara Creek, menyatakan kemerdekaan kota dari Abu Dhabi. Saat ini dinastinya masih memerintah di Dubai. 1870-an Dengan industri mutiara yang berkembang pesat, Dubai menjadi makmur dan menjadi pelabuhan utama di pantai Teluk. 1902 Dubai melihat adanya pertambahan dari para pedagang Iran dan pemukim Arab yang bermigrasi. Masa kemakmuran perdagangan lokal dan luar negeri yang sejahtera mengikutinya, dan Dubai bangga karena memiliki pasar terbesar di Arab. Sejarah Dubai awal abad ke-20

1950-an Minyak ditemukan di Negara-negara Gencatan Senjata. 1960-an Pertumbuhan penduduk India dan Pakistan yang tumbuh pesat di Dubai menghidupkan lagi pasar tekstil serta meningkatkan perdagangan dari anak benua India. Sejarah Dubai modern

1966 Inilah momen perubahan penting di Dubai saat minyak ditemukan di lapangan minyak Fateh, Dubai. 1971 Negara-negara Gencatan Senjata Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, dan Fujairah membentuk Uni Emirat Arab dan bergabung dengan Liga Arab. Ras al Khaimah bergabung setahun kemudian. Bandara Internasional Dubai terbuka. 1979 Dua pembukaan besar - Pelabuhan Jebel Ali dan Dubai World Trade Centre. Ini merupakan gedung pencakar langit pertama di kota tersebut dan menjadi jalur proyek arsitektur ambisius yang panjang. 1985 Emirates tinggal landas untuk pertama kalinya. Zona Bebas Jebel Ali diresmikan, sehingga menarik investasi luar negeri yang besar. 1996 Pacuan kuda Dubai World Cup diselenggarakan untuk pertama kalinya. Festival Belanja Dubai diluncurkan. 1999 Burj Al-Arab dibuka dan diakui sebagai satu-satunya hotel bintang tujuh di dunia. 2002 Sheikh Mohammed meluncurkan dua area Dubai – Kota Internet dan Kota Media, dan menjadikan real estat tersedia di beberapa area untuk kepemilikan asing pribadi. 2003 Proyek ambisius dimulai, termasuk menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa, dan 300 pulau buatan manusia – World Islands. 2009 Peluncuran Terminal 3 Emirates dan Dubai Metro untuk mengakomodasi lebih banyak lalu lintas udara serta jalan raya. 2010 Burj Khalifa menjadi bangunan buatan manusia tertinggi di bumi setinggi 830 meter. 2013 Dubai dan UEA merayakan penawaran pemenang mereka untuk World Expo 2020. 2016 Sheikh Mohammed membuka Dubai Water Canal yang beroperasi dari Dubai Creek melalui kota ke Teluk Arab. 2018 Dubai Frame setinggi 150 meter ini dibuka di Zabeel Park, yang menyuguhkan pemandangan indah dari sisi lama Dubai maupun pencakar langit yang baru. (Arie Nugroho)

13 views0 comments

Comments


bottom of page