Indonesia telah membuka sejumlah sektor pariwisata untuk membangkitkan perekonomian yang hancur akibat pandemi Covid-19. Bali menjadi satu di antara destinasi yang telah kembali dibuka.
Terkait hal itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monnoarfa, mengungkapkan bahwa Bali sudah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 setelah kembali dibuka pada akhir Juli lalu.
"Hal yang penting yang ingin kami pastikan ke seluruh masyarakat Indonesia, silakan bertamasya, tapi jangan lupa protokol kesehatan. Jadi jangan terlalu parno atau paranoid gitu. Tentu juga kita tetap harus waspada," ungkapnya dalam Online Talkshow #BaliBangkit, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga:
Suharso mengatakan, Indonesia sudah pernah menghadapi wabah lainnya misalnya Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kata dia, tingkat kasus DBD cukup tinggi dan hingga kini masih bisa ditemukan kasus infeksi virus dengue. Namun seiring waktu, masyarakat disebut bisa berdampingan hidup dengan DBD.
"Dulu juga Indonesia punya persoalan DBD, orang takut sekali kemana-mana karena ada nyamuk demam berdarah. Sekarang kita anggap biasa, padahal yang wafat karena DBD cukup tinggi," kata dia.
Pemerintah Indonesia membuka kembali aktivitas pariwisata di Bali untuk wisatawan domestik pada Jumat (31/7/2020). Adapun, turis asing baru bisa berkunjung pada 11 September nanti.
Pada saat hari perdana pembukaan pariwisata Bali, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, turut menyambut wisatawan yang datang ke Bali melalui bandara ini. Dia berharap pembukaan pariwisata Bali di hari pertama ini bisa menjadi awal yang baik. (Arie Nugroho)
Comments