Maskapai penerbangan mengalami keterpurukan selama pandemi Covid-19. Betapa tidak? Mobilitas seluruh umat manusia dibatasi untuk mencegah penularan Covid-19.
Hal itulah yang dialami oleh Qatar Airways, maskapai penerbangan yang berbasis di Bandara Internasional Hamad dan mendapat predikat bintang lima dari Skytrax.
Mengutip Dailystar, Senin (28/9/2020), Qatar Airways melaporkan kerugian sebesar 7 miliar Riyal (US$ 1,92 miliar) per Maret 2020. Kerugian itu setara dengan Rp27 triliun.
Selain mengalami kerugian, Qatar Airways juga mendapat bantuan sebesar 7,3 miliar Riyal dari pemegang saham, pemerintah Qatar.
"Pemerintah Qatar memberi Qatar Airways dukungan setelah Maret, ketika kerugian tahunannya melebihi 50% dari modal saham. Setoran tunai tersebut kemudian dikonversikan menjadi saham baru," demikian laporan keuangan tahunan grup tersebut.
Baca Juga: Senin (28/9/2020), Kasus Positif Covid-19 Bertambah 3.509, Sembuh 3.856, Meninggal Dunia 87
Tahun 2020 merupakan salah satu tahun tersuram karena kerugian meningkat dari tahun lalu yang mencapai 4,5 miliar Riyal.
Meski pemerintah sudah mengucurkan dana, pihak Qatar Airways belum bisa memastikan nasib perusahaan ke depannya. Pasalnya, pandemi Covid-19 juga belum jelas kapan akan berakhir. (Al-Hanaan)
Foto: Reuters
Comments