Pandemi Covid-19 meluluhlantakkan ekonomi dari berbagai lini. Perusahaan startup digital transportasi asal India, Ola, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.400 pegawainya.
Alasan utama dibalik PHK secara besar-besaran ini adalah pendapatan Ola dalam dua bulan terakhir terjun bebas hingga 95% akibat menurunnya permintaan taksi online.
"Saya secara personal telah menghabiskan banyak waktu untuk mereview setiap aspek dari keputusan ini terhadap setiap individu yang terdampak," ujar CEO Ola, Bhavish Aggarwal, seperti dilansir CNBC International, Kamis (21/5/2020).
Individu ini telah memainkan peranan penting dalam membangun Ola, dan mereka adalah orang-orang bertalenta," Bhavish menambahkan.
Bhavish mengatakan, krisis ini memuat pihaknya harus menghemat arus kas secara agresif, sehingga bisa memiliki kemampuan untuk berinvestasi di masa depan.
Bisnis transportasi online memang cukup berat saat ini. Selain Ola, sebelumnya Uber juga mengumumkan pemangkasan 6.700 karyawan secara global. Kemudian Lyft juga akan memangkas 982 pegawai.
Sejauh ini, Ola telah mendapatkan pendanaan 3,8 dolar AS miliar atau sekitar Rp 57 triliun dari sejumlah investor seperti SoftBank, Tencent, Hyundai, dan Kia. (Arie Nugroho)
Comments