Turki Mulai Gunakan Mata Uang Yuan

Bank Sentral Turki mengumumkan penggunaan mata uang Cina, Yuan. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah ekonomi Turki.

Penggunaan mata uang yuan dan lira dalam hubungan Turki-Cina merupakan salah satu poin perjanjian swap yang mulai direalisasikan pada 18 Juni lalu.

Dalam pernyataan bank sentral Turki, perusahaan Turki di berbagai sektor membayar tagihan impor mereka dari Cina menggunakan yuan melalui bank terkait.

Baca Juga:

1. Anies Baswedan Perpanjang PSBB dengan Masa Transisi

2. New Normal, Risma Minta Kantin Sekolah Tak Buka

3. Novel Baswedan Mengadu ke Jokowi Soal Hukuman Kasus Penyiraman Air Keras

4. Lockdown 5 Bulan, Berat Badan Pria di Wuhan Naik 100 Kg

"Perjanjian swap ini penting untuk memfasilitasi penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran perdagangan internasional dan akses mudah perusahaan Turki ke likuiditas internasional," kata pejabat bank sentral Turki seperti dikutip Anadolu.

"Ini adalah langkah signifikan yang akan semakin memperkuat kerja sama keuangan antara Turki dan Cina," kata pernyataan itu.

Perjanjian pertukaran ditandatangani antara Bank Sentral Turki dan Bank Rakyat Tiongkok pada tahun 2019.

Bank komersial, berdasarkan perjanjian tersebut, akan memperluas jangkauan produk mereka sesuai dengan perdagangan internasional dan kegiatan keuangan dengan strategi berdasarkan perjanjian swap.

Swap sndiri adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka. Penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka.

Tujuan dari Swap adalah untuk mendapatkan kepastian kurs, sehingga dapat menghindari kerugian selisih kurs. (Arie Nugroho)