Sri Mulyani Beberkan Alasan Merevisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- MyCity News

- Jun 19, 2020
- 1 min read

Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi seluruh negara di dunia. Hingga kini, masih belum ada tanda-tanda kapan pandemi ini akan berakhir. Demikian dijelaskan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.
Hal itu menyebabkan pemerintah kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2020. Awalnya, perekonomian diperkirakan bisa tumbuh hingga 2,3 persen. Namun, kini diturunkan menjadi 1 persen.
"Pemerintah sendiri proyeksi -0,4-1,0% untuk pertumbuhan ekonomi 2020," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga:
Sri Mulyani memaparkan, revisi ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi di kuartal II diprediksi bakal menurun tajam. Pada kuartal II, Sri Mulyani optimistis perekonomian akan tumbuh negatif 3,1 persen.
"Perekonomian 2,3% kami revisi proyeksi turun ke 1% karena kontraksi dalam di kuartal II," dia menambahkan.
Perekonomian masih bisa lebih baik atau menjadi lebih buruk hingga akhir tahun nanti dilihat dari kebijakan dan langkah yang dilakukan pemerintah dalam penanganan dampak dari Covid-19. Selain itu, perekonomian juga akan ditentukan saat menurunnya penyebaran virus ini.
"Tapi ini semua tergantung kemampuan kita pulihkan ekonomi di kuartal II dan IV atau di semester II-2020 ini," kata dia.
Sementara itu, berbagai lembaga dunia juga sudah melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada bulan Juni ini. Pertama Bank Dunia yang merevisi turun jadi 0,0%, OECD menjadi -3,9% sampai -2,8%, lalu ADB jadi -1,0% dan IMF 0,5% (data April). (Arie Nugroho)



Comments