top of page

Singapura Resesi Ekonomi, Apa Dampaknya untuk Indonesia?

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Jul 14, 2020
  • 1 min read

ree

Singapura masuk ke jurang resesi. Demikian data yang ditunjukkan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura pada Selasa (13/7/2020) waktu setempat.


Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 41,2 persen di kuartal II 2020 jika dibandingkan dengan Kuartal I 2020 (qtq). Di sisi lain, secara tahun ke tahun (YoY) PDB anjlok 12,6%.


Karantina wilayah (lockdown) menimbulkan kerusakan pada ekonomi yang bergantung pada perdagangan. Untuk mengatasi penurunan ekonomi sekaligus membendung penyebaran Covid-19, Singapura memberlakukan aturan semi lockdown dari 7 April hingga 1 Juni.


Baca Juga:



Dalam setahun penuh, MTI memperkirakan kontraksi sebesar 7-4%. Ini akan menjadi resesi terburuk Singapura sejak merdeka tahun 1965.


Lantas, apa dampak resesi Singapura bagi Indonesia? Resesi ini ternyata tidak akan berdampak apa-apa bagi Indonesia. Dalam situasi global seperti ini, negara-negara kecil yang bergantung kepada perdagangan internasional seperti Singapura akan lebih mudah mengalami resesi.


Singapura amat bergantung kepada jasa penerbangan dan jasa perdagangan, Datangnya para turis ke negara tersebut, dengan tujuan bepergian, berbelanja, wisata medis, maupun untuk bisnis adalah ladang untuk memperkaya negara.


Di sisi lain, Indonesia berbeda dengan Singapura. Indonesia dapat mengandalkan permintaan dalam negeri dengan memutar perekonomian lokal. Namun jika terus mengalami negative growth, Indonesia tak menutup kemungkinan bakal mengalami resesi pada kuartal ketiga. (Arie Nugroho)


Comments


bottom of page