top of page

Sekretaris KemenKopUKM: Ekonomi Lokal Berpotensi Selamatkan Ekonomi Nasional dari Resesi

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Aug 6, 2020
  • 2 min read


Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Prof. Rully Indrawan mengatakan penguatan ekonomi lokal bisa menyelamatkan ekonomi nasional dari resesi.

Untuk itu, Rully mengimbau untuk membeli produk lokal dan bangga pada produk dalam negeri.


"Komitmen untuk memperkuat produk lokal akan menyelamatkan ekonomi nasional dari resesi," tegas Prof Rully, saat menutup rangkaian kegiatan Perayaan Puncak Hari Koperasi ke-73 di Kabupaten Garut, Senin (27/7/2020).



Lebih jauh, Rully mengatakan koperasi bisa mengembalikan kekuatan ekonomi kerakyatan.


"Seluruh dunia sedang mengalami ujian di tengah pandemi Covid-19, dimana pertumbuhan ekonomi nasional sedang mengalami tantangan yang cukup serius, angka kemiskinan dan pengangguran meningkat," ungkap Rully.


Untuk itu, pemerintah berupaya membangkitkan ekonomi di kuartal III (Q3) tahun 2020.

"Agustus ini menjadi penentu keberhasilan," imbuh Rully.



Untuk mewujudkan harapan itu, pemerintah mengucurkan dana pemulihan ekonomi (PEN) untuk sektor KUMKM sebesar Rp123 triliun.


Saat ini, sumber dana koperasi adalah LPDB KUMKM yang sudah menyalurkan 100 persen untuk koperasi.


"Dari dana Rp 1 triliun tersebut, Rp431 miliar rupiah sudah cair dan antara lain mengalir ke Jawa Barat," ungkap Rully.


Pemerintah menyiapkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM terkait penyaluran bantuan sosial produktif. Ke depannya, sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro akan mendapat bansos modal kerja.


"Pada 17 Agustus mendatang, Bansos Sosial Produktif rencananya akan diluncurkan langsung oleh Presiden Jokowi," tandas Rully.


Koperasi merupakan wujud dari ekonomi mikro, kecil, dan menengah, serta ekonomi kerakyatan. Untuk itu, koperasi tak boleh goyah dalam keadaan apapun, termasuk pandemi.



Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan ada 1.500 koperasi yang berjalan baik.


"Ada sekitar 600 ribu sekolah dasar dan SMP, serta 300 ribu SLTA di Garut, sehingga KUMKM mengalami kebuntuan dalam pemasaran," kata Rudy.


Rudy mengatakan koperasi berhasil memberi pinjaman agar anak bisa bersekolah bahkan kuliah di perguruan tinggi yang memakan biaya Rp20 juta.


Tak heran, Kabupaten Garut mendapat apresiasi dalam bentuk bantuan Rp15 miliar atas penyelenggaraan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.


"Dari Rp15 miliar tersebut, sebanyak Rp5 miliar untuk penguatan ekonomi KUMKM. Dan dengan adanya penambahan 1.000 UMKM lagi, kami berencana menjadikan Kabupaten Garut sebagai Kabupaten Halal," lanjut Rudy.



Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Kusmana Hartadji menyambut baik upaya pemerintah mengenai bansos produktif bagi usaha mikro. Bansos itu berupa dana sebesar Rp2,4 juta bagi 12 pelaku mikro dan ultra mikro.


"Saat ini, baru ada 73 ribu pelaku usaha mikro yang mengajukan di Kabupaten Garut. Penerima harus terkoneksi by name by adress dan NIK," tutup Kusuma. (Al-Hanaan)


Image by Gerd Altmann from Pixabay



Komentarai


bottom of page