top of page
Writer's pictureMyCity News

RI Alami Deflasi & Inflasi Sekaligus, Daya Beli Turun Tapi Uang Kuliah Naik



Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan deflasi Indonesia pada September 2020 sebesar 0,05%. Deflasi kali ini, indeks pengeluaran seperti makanan, minuman, dan tembakau menurun sebesar 0,37%.


Deflasi bermakna penurunan harga pangan, aset, dan ongkos transportasi karena penurunan permintaan. Di tahun 2020, Indonesia mengalami deflasi selama tiga bulan sejak Juli hingga September.



Namun, deflasi di bulan September tak separah di tahun 1999. Saat itu, Indonesia mengalami deflasi tujuh bulan berturut-turut sejak Maret hingga September. Selain deflasi, Indonesia juga mengalami inflasi yang disebabkan oleh peningkatan biaya kuliah.


"Pendidikan mengalami inflasi 0,62%, memberikan andil kepada inflasi September 0,03%. Karena adanya kenaikan uang kuliah atau akademi perguruan tinggi. Kalau kita lihat terjadi kenaikan harga uang kuliah di 19 kota IHK," ucap Suhariyanto, Kamis (1/10/2020).


Pengeluaran lain yang mengalami deflasi adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01%, kelompok transportasi sebesar 0,33%, dan kelompok kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%.



Peningkatan harga emas perhiasan sebesar 0,01% juga berkontribusi terhadap inflasi. Penurunan daya beli masyarakat (deflasi) juga terlihat dari inflasi inti sebesar 1,89% pada September 2020. Bahkan, inflasi di bulan September ini paling rendah sejak 2004.


"Jadi yang diwaspadai adalah inflasi inti terus menurun sejak Maret, tadi inflasi intinya 1,86% itu rendah, menunjukan daya beli kita masih sangat-sangat lemah," papar Suhariyanto. (Al-Hanaan)


Image by Mary Pahlke from Pixabay



1,080 views0 comments

Comments


bottom of page