top of page

Realisasi Investasi Rp32,39 Triliun, Sektor IKFT Siap Bertransformasi Menuju Industri 4.0

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Aug 26, 2020
  • 2 min read

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong sektor manufaktur di Tanah Air agar segera bertransformasi menuju industri 4.0. Upaya ini akan memberikan manfaat besar bagi perusahaan terutama di masa adaptasi kebiasaan baru.


Demikian pernyataan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin dalam pembukaan Bimbingan Teknis dan Asesmen INDI 4.0 Sektor IKFT secara virtual.



"Langkah ini merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang tentunya akan membawa keuntungan kepada sektor industri seperti peningkatan kinerja mesin dan peralatan, kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta bisa compatible dengan protokol kesehatan," kata Muhammad Khayam, Ditjen IKFT, Selasa (25/8/2020).


Lebih jauh, Khayam mengatakan kegiatan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) bertujuan untuk mengukur kesiapan perusahaan dalam bertransformasi ke arah industri 4.0.



Dalam kesempatan itu, Kemenperin memaparkan implementasi industri 4.0 pada sektor IKFT dengan berbagai aplikasi masing-masing. Misalnya, perusahaan tekstil PT. Eratex Djaja yang berhasil menghemat listrik, air, batubara, dan emisi gas rumah kaca setelah menerapkan teknologi industri 4.0.


"Pada hari pertama ini, kami berhasil melibatkan sebanyak 156 peserta dari sektor industri tekstil dan industri pengolahan bahan galian nonlogam. Besok, kami akan menggandeng peserta dari industri kimia hulu dan hilirnya," ujarnya.


Khayam menyampaikan target kinerja yang ditetapkan oleh Kemenperin berdasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satu sasarannya adalah nilai INDI 4.0 di atas 3 untuk 11 perusahaan pada 2020 dan 21 perusahaan pada 2024 di sektor IKFT.



Pada INDI 4.0, skor 1-2 menunjukkan kesiapan awal implementasi industri 4.0, skor 2-3 menunjukkan kesiapan sedang, dan skor 4 adalah mereka yang sudah menerapkan industri 4.0.


Sektor IKFT berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi kinerja ekspor, nilai pengapalan produk dari sektor IKFT mencapai USD14,59 miliar selama triwulan II (Q2) tahun 2020.


Selanjutnya, realisasi investasi di sektor IKFT mencapai Rp32,39 triliun pada triwulan II-2020, yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp20,06 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp12,33 triliun.



"Investasi tersebut tentu memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional, seperti pada penambahan jumlah tenaga kerja. Di sektor IKFT, penyerapan tenaga kerjanya telah menyentuh angka 6,96 juta orang dari total tenaga kerja industri pengolahan sebanyak 18,46 juta orang," ungkap Khayam.


Selain melakukan asesmen, Kemenperin melakukan kegiatan pendampingan transformasi industri 4.0, pelaksanaan proyek transformasi industri 4.0, peluncuran ekosistem industri 4.0 (SINDI 4.0), penghargaaan INDI 4.0 dan lighthouse nasional industri 4.0, serta menggelar konferensi dan pameran industri 4.0. (Al-Hanaan)


Foto: Kemenperin



Comments


bottom of page