top of page

Optimisme Ekonomi Besar, Saham Asia Meningkat

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Jun 4, 2020
  • 2 min read

ree

Saham Asia diprediksi meningkat hingga dua bulan ke depan. Harapan rangsangan pemerintah didukung rasa percaya diri investor dalam pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 global menjadi alasannya.


Indeks saham terbesar se Asia-Pasifik, MSCI meningkat 0,4% di luar Jepang lebih awal dan mencapai puncak tertinggi sejak Senin (9/3/2020).


Menukil Reuters (4/6/2020), saham di Australia meningkat 0,66% setelah perdana menteri membuka rangsangan keempat untuk memperbaiki ekonomi.


Saham Cina sedikit berubah karena terus khawatir akan ketegangan diplomatis antara AS dan Cina sementara saham berjangka AS jatuh 0,23%.


Euro masih kuat sebelum pembuat kebijakan meningkatkan pembelian utang untuk menopang ekonomi sekutu yang lemah. Bank Sentral Eropa (European Central Bank) berencana mengadakan pertemuan pada Kamis (4/6/2020) untuk membahas ini.


Harga minyak jatuh akibat ketidakpastian mengenai pemotongan pasokan oleh produsen besar. Performa pasar aset berisiko makin membaik dan membawa indeks pasar saham dalam posisi stabil sebelum pandemi. Di sisi lain, saham Jepang membumbung tiga dalam tiga hari dan kemudian jatuh 0,06%.


Pasar modal Hong Kong menyerahkan keuntungan awal dan menjual 0,12% lebih rendah karena khawatir rencana Beijing untuk hukum keamanan nasional baru untuk bekas jajahan Inggris.


Euro naik hampir berbulan-bulan di Asia di tengah harapan pertumbuhan. Europeran Central Bank akan meningkatkan bantuan Pandemic Emergency Purchasing Programme sebesar 750 miliar Euro (669 miliar dolar AS).


Hasil 10 tahun benchmark agak mengecil menjadi 0,7425% di Asia pada Kamis (4/6/2020).

Kurva hasil (yield curve) obligasi jangka menengah AS (US Treasury) mengukur jarak antara hasil dengan 2-Year Treasury Notes dan 10-Year Treasury Notes mencapai 55 basis poin pada Rabu (3/6/2020). 55 basis poin merupakan level curam sejak pertengahan Maret. Semakin curam kurva, semakin kuat ekonomi.


Pemerintah di seluruh dunia perlahan mulai melonggarkan lockdown yang diberlakukan untuk mengatasi virus Corona yang menginfeksi 6,4 juta orang dan menewaskan 379.000 orang.


Pasar menanti laporan bulan Mei Departemen Buruh AS (US Labor Department) yang diharapkan menunjukkan tingkat pengangguran yang meningkat dari 14,7% menjadi 20% dalam April.


Pada Rabu (3/6/2020), sebuah laporan menunjukkan daftar gajian karyawan swasta pada Mei yang menyiratkan PHK menurun karena bisnis dibuka lagi.


Minyak mentah AS jatuh sebesar 1,85% menjadi $36,60 per barel. Harga minyak Brent crude jatuh sebesar 1,18% menjadi $39,32 per barel. Emas spot meningkat 0,4% menjadi $1.704,31 per ons pada Kamis (4/6/2020) setelah susut 1,6% pada rabu (3/6/2020). (Al-Hanaan)


Foto: Jason Lee - investing.com

Comments


bottom of page