Nadiem: Pembelajaran Jarak Jauh Merusak Anak
- MyCity News
- Aug 7, 2020
- 1 min read

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengakui bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki berbagai dampak negatif dan permanen. Satu di antaranya adalah ancaman putus sekolah.
Nadiem mengungkapkan hal tersebut pada konferensi pers virtual dengan tema Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19, Jumat (7/8/2020).
"PJJ tak optimal, akhirnya putus sekolah. Persepsi orang tua juga berubah, sehingga ancaman putus sekolah ini riil bisa berdampak seumur hidup," ujar Nadiem.
Baca Juga:
Nadiem menambahkan, dampak negatif lainnya dari PJJ adalah penurunan capaian belajar. Hal itu disebabkan karena kesenjangan kualitas akses teknologi. Ada pula peningkatan kekerasan anak, stres di dalam rumah karena tak bertemu teman-teman.
"Lost generation akan ada dampak permanen. Dampak psikologis untuk PJJ berkepanjangan ini rill," tambah dia.
Pemerintah mengumumkan penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengungkapkan alasan di balik rencana pemerintah memulai kegiatan sekolah secara tatap muka selain pada zona hijau.
Menurut dia, Satgas Covid-19 telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo Indonesia tidak bisa dilihat dari satu sisi, melainkan harus menyeluruh dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Rote.
"Ternyata setelah memasuki bulan ke-5, maka kita bisa melihat tidak semua wilayah nasional kita memiliki risiko yang sama. Artinya, ada daerah kabupaten/kota yang risiko tinggi, ada daerah risiko sedang, rendah dan tidak terdampak. Ada 35 kabupaten/kota sampai hari ini, 51 kabupaten/kota tidak ada kasus, angka kematian satu bulan 0 dan sembuhnya sampai 100%," kata Doni. (Arie Nugroho)
Comments