Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengunggah video suara seorang siswa difabel di Sekolah Luar Biasa SLB) Negeri 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dalam kunjungannya ke SLB tersebut pada Kamis lalu (17/9/2020).
Dalam video yang sudah ditonton 10.616 orang tersebut, tampak seorang anak difabel sedang menyanyikan sebuah tembang berbahasa Jawa yang diketahui berjudul Bang Bang Wetan atau Bang Bang Wis Rahino.
Baca Juga:
"Terharu mendengar suara indah anak tuna netra yang saya kunjungi di SLB Negeri 1 Bantul, DIY. Dalam kondisi paling sulit pun, bakat anak bisa dikembangkan jika dibina dengan kasih sayang. Salud kepada guru-guru SLB kita yang memerdekakan muridnya untuk terus berkarya. #gurupenggerak#sekolahinklusif," kata Nadiem, dalam unggahannya di Instagram resmi, @nadiemmakarim.
Namun unggahan tersebut memantik reaksi netizen, terutama soal rencana evaluasi kembali terkait kurikulum 2013 dan membentuk kurikulum baru yang rencananya akan rilis pada Maret 2021 yang kabarnya berisi penghapusan mata pelajaran sejarah bagi siswa SMA/SMA.
Tapi netizen malah mengungkapkan keluhan-keluhan soal kurikulum dan pendidikan di Indonesia di kolom komentar.
"Assalamualaikum pak menteri. Tolong jgn sampai bangsa ini hancur karena pnghapusan mata pelajaran di sekolah2 khususnya tingkat SMA/SMK/MA sederajat. Mohon baca DM sya pak," tulis akun @kusangeltarigan.
Akun @widyaparawansa menulis, "bapak Nadiem yang terhormat. Mohon kebijakannya bapak, isu penghapusan mata pelajaran sejarah gencar didengar saat ini. Bagaimana nasib kami mahasiswa mahasiswi yang terlanjur mengambil jurusan sejarah?"
"Bagaimana nasib bapak ibu guru kami yang mengajar sejarah? Bukankah kata bung karno sejarah itu sangat penting sehingga kita jangan sekali kali melupakan sejarah. Jika hanya dijadikan peminatan saja itu berarti akan banyak pengangguran thd lulusan lulusan sejarah bapak." (Arie Nugroho)
Comentários