Pandemi Covid-19 melumpuhkan perekonomian dunia. Banyak negara yang jatuh ke jurang resesi akibat pembatasan mobilitas guna mencegah penyebaran Covid-19. Meski virus SARS-CoV-2 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina tetap bisa menyelematkan perekonomiannya.
Lembaga Keuangan Internasional (IMF) memprediksi perekonomian Cina akan tumbuh sebesar 1,9% pada 2020. Prediksi terbaru ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan angka sebelumnya, yaitu 1%. Demikian dilansir dari AFP, Selasa (13/10/2020).
Meski demikian, perekonomian Cina bukan berarti berjalan lancar jaya. Pasalnya, beberapa negara yang menjadi mitra dagang Cina mengalami resesi.
Ekspor Cina bahkan menanjak sebesar 9,9%. Tak heran, Cina menjadi satu-satunya negara di dunia yang perekonomiannya tumbuh positif tahun 2020.
Perekonomian Cina di kuartal II-2020 tumbuh sebesar 3,2%. Artinya, perekonomian kembali bangkit setelah tiga bulan pertama tahun ini terpuruk akibat penerapan lockdown.
Sebelumnya, pada kuartal I-2020, perekonomian Cina berkontraksi sebesar -6,8%.
Dalam prediksi terbaru, IMF mengatakan perekonomian dunia berkontraksi sebesar -4,4%.
Untuk tahun 2021, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,2% padahal sebelumnya IMF memprediksi sebesar 5,4%.
Untuk negara berkembang dan emerging market seperti Indonesia, perekonomian tahun ini berkontraksi sebesar -3,3%. Bahkan, ekonomi India berkontraksi lebih dari -10%.
Adapun Amerika Serikat (AS) akan berkontraksi sebesar -4,3% pada 2020. Sementara Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol akan berkontraksi sebesar -10%.
Image by David Mark from Pixabay
Commentaires