Nama Judy Anne Mikovits mendadak menjadi buah bibir di tengah pandemik Corona yang disebabkan oleh penularan virus Covid-19.
Penyebabnya, dia muncul dalam film dokumenter berjudul Plandemic. Narasi film tersebut membongkar konspirasi pemodal besar industri farmasi dan lembaga kesehatan yang berpengaruh di dunia.
Mikovits mengritik Undang-Undang di AS yang memungkinkan peneliti negara mematenkan temuannya secara pribadi, meski ia bekerja dan meneliti menggunakan dana dari pajak rakyat.
Pada bagian menarik lain, alumni Universitas Virginia itu menyebut vaksi-vaksin flu yang disuntikkan ke tentara AS, justru membuka setiap individu rentan terhadap paparan virus baru.
Sementara vaksin-vaksin itu diproduksi raksasa-raksasa farmasi, yang mendulang uang sangat banyak dari produksinya.
Film Plandemic berdurasi 26 menit dan membantah penjelasan para pejabat dunia mengenai Covid-19. Dalam video itu, pembuat film Mikki Willis melakukan wawancara dengan Judy Mikovits, yang ia sebut sebagai “salah satu ilmuwan paling sukses di generasinya.”
Film Plandemic kemudian dihapus dari peredaran oleh You Tube, Facebook, dan Vimeo. Alasannya, menimbulkan kontroversi menyangkut pemahaman tentang kesehatan.
Jati Diri Judy Anne Mikovits
Mikovits dikenal karena perannya dalam sepasang kontroversi ilmiah mencakup makalah yang ia tulis bersama pada tahun 2009 dan diterbitkan dalam jurnal Science.
Sementara, yang lain melibatkan tuduhan bahwa ia mencuri buku catatan laboratorium serta komputer dan data kepemilikannya dari mantan majikan.
Dalam makalahnya tahun 2009, dia mengikat sindrom kelelahan kronis dengan retrovirus yang disebut XMRV yang menawarkan harapan potensial bagi perawatan di masa depan kepada pasien dan tanpa bukti dia mulai membuat hubungan antara XMRV dan gangguan lain seperti autisme.
Kurang dari dua tahun kemudian harapan-harapan itu pupus ketika studi tindak lanjut gagal untuk membuktikan temuan Mikovits.
Jurnal ilmiah bergengsi "Science" menarik kertas kerja perempuan itu. Para peneliti berpendapat kesimpulan penelitian yang tidak akurat adalah hasil kontaminasi sampel laboratorium.
Tesis bahwa virus mungkin menjadi sumber dari kondisi yang masih misterius tadi akhirnya gugur. Meski begitu Mikovits masih percaya teorinya benar.
Dia berkeyakinan para ilmuwan top di AS berkonspirasi untuk menghancurkan kariernya. Keyakinan itu tidak pernah pudar dari dirinya. (Arie Nugroho)
top of page
Search
bottom of page
コメント