top of page
Writer's pictureMyCity News

Simak 5 Fakta Mengerikan Tedros, Direktur Jenderal WHO



Selama ini yang kita tahu, Tedros Adhanom Ghebreyesus adalah direktur jenderal WHO. Pria asal Ethiopia ini juga seorang akademikus lulusan Inggris yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Etiopia. Ia merupakan anggota partai politik Ethiopia Marxist-Lenin, yang menurut para analis menjadi penyebab terorisme.


Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengevaluasi ulang bantuan dana pada WHO yang berasal dari pajak rakyat Amerika Serikat. Bagi Trump, WHO tidak transparan dan bias pada Cina.


Baca Juga:


Trump mengklaim Taiwan membuat kampanye rasial yang membunuh karakter Trump tanpa bukti. Tedros membela organisasi internasional atas kritiknya terhadap Trump yang merasa dibunuh karakternya. Tedros pula yang bertanggung jawab atas pandemi yang menginfeksi 1,5 juta orang di dunia dan membunuh 90.000 lebih orang di dunia.


Meskipun sumbangan dana AS pada WHO 10 kali lipat melebihi sumbangan Cina, Beijing tampak mempertahankan pengaruhnya terhadap entitas PBB.


Berikut adalah lima hal mengerikan tentang Tedros Adhanom Ghebreyesus yang MyCity rangkum dari Breitbart, Senin (15/6/2020):


1) Tedros Bantu Beijing Tutupi Keakutan Pandemi Virus Corona


Pada 14 Januari, beberapa bulan setelah pejabat kesehatan percaya adanya kasus pertama virus di Cina pada 17 November 2019, WHO mempromosikan klaim Cina melalui Twitter bahwa "tidak ada bukti yang jelas adanya transmisi manusia ke manusia."


Sementara itu, penyakit semakin menyebar tak terkontrol. WHO mencuit sehari sebelum kasus itu mencapai AS yang dilaporkan terbang dari Wuhan ke Washington.


2) Tedros Bukan Dokter


Tedros bergelar master (MSc) di imunologi penyakit menular (immunology of infectious diseases) dari Universitas London dan doktor (Ph.D) Kesehatan Masyarakat (community health) dari Universitas Nottingham. Cina mendukung Tedros menjabat sebagai direktur WHO pada 2017 meski dia bukan seorang dokter, melainkan doktor.


3) Anggota Leftist Tigrayan People’s Liberation Front (TPLF)


Sebagai anggota partai komunis Etiopia yang kejam dan berpengaruh, Tedros mencuat melalui rezim otokratik sebagai menteri kesehatan (2005-2012) dan menteri luar negeri (2012-2016). Para analis menggolongkan TPLF dalam basis data terorisme global (Global Terrorism Database).


Ketika sedang berkuasa pada 1991, TPLF berada di garis depan yang melengserkan rezim militer Etiopia di bawah kekuasaan diktator Kolonel Mengistu Haile Mariam. TPLF berperan dalam kelaparan Etiopia pada 1980 beberapa tahun setelah pemberontakan yang lama melawan pemerintahan militer pada 1975. Partai tersebut juga dilaporkan berhubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia tingkat rakyat jelata.


4) Tedros Bikin Etiopia Terlilit Utang


Etiopia berutang miliaran dari Cina, termasuk lebih dari $13 miliar selama masa jabatan Tedros sebagai menteri luar negeri selama empat tahun (2012-2016). Cina banyak berinvestasi di Etiopia.


Dalam editorial the Hill pada pertengahan Maret, Etiopia kini disebut sebagai Cina Kecil. Negara di Afrika Timur itu menjadi pangkalan militer Cina dan kunci kebijakan Belt and Road initiative.


Perdana menteri Etiopia, Abiy Ahmed meminta komunitas internasional untuk pemutihan utang. Etiopia merupakan partner dagang Cina terbesar berkat investasi Beijing selama Tedros menjabat sebagai menteri luar negeri.


5) Tedros Sebut Presiden Zimbabwe Sebagai Goodwill Ambassador


Pada Oktober 2017, Tedros menyebut Robert Mugabe sebagai "goodwill ambassador" untuk melawan penyakit tak menular di Afrika dan memprovokasi kemarahan tenaga medis serta kelompok HAM.


The New York Times menulis peran ambasador itu hanya simbolis. Kelompok HAM sangat terluka atas simbolisme itu. Mereka menganggap ambasador itu menyebabkan kehancuran pelayanan kesehatan dan pelanggaran HAM berat di Zimbabwe. Akhirnya, Tedros mencabut Mugabe setelah menuai banyak kritik. (Al-Hanaan)


Foto: Fox News

7 views0 comments

Comments


bottom of page