Jokowi Ternyata Sempat Ragukan Pasar Modal Tanah Air Akibat Pandemi Covid-19
- MyCity News

- Aug 10, 2020
- 2 min read

Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), mengaku sempat meragukan ketahanan pasar modal Tanah Air sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Namun, ternyata ia merasa bahwa keraguan tersebut tak terbukti. Jokowi menyampaikan hal itu dalam rekaman video yang dibuat untuk peringatan hari ulang tahun (HUT) diaktifkannya kembali Psar Modal Indonesia yang ke-43 tahun, Senin (10/8/2020).
"Saat kita hadapi pandemi Covid-19 ini ada kekhawatiran dalam diri saya terhadap industri pasar modal kita apakah mampu bertahan," kata Jokowi.
Baca Juga:
"Namun kekhawatiran tidak terjadi karena otoritas pasar modal sigap dan siapkan kebijakan untuk pastikan kegiatan pasmod terjaga, bahkan bisa menorehkan kinerja baik dengan 35 saham baru [listing tahun ini] dan penambahan produk lain di BEI, dan jumlah IPO [initial public offering/IPO] tertinggi di ASEAN," kata Jokowi.
Bursa Efek Indonesia (BEI), memperingati diaktifkan kembali pasar modal oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977 yang ditandai dengan pencatatan perdana saham PT Semen Cibinong Tbk (kini saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk/SMCB).
Acara peresmian peringatan diaktifkannya kembali pasar modal tahun ini (HUT ke-43 tahun) dilakukan secara virtual.
"Bahkan pasar modal kita tetap dapat menorehkan kinerja yang ini dibuktikan adanya 35 IPO baru tahun ini dan penambahan produk lainnya, dan itu jumlah IPO tertinggi di antara bursa ASEAN sepanjang 2020. Jumlah investor Indonesia juga mencapai 3 juta atau naik 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Saya sangat apresiasi pencapaian ini," tambah Jokowi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya sudah merilis sederet kebijakan guna mencegah penurunan pasar saham dalam negeri, termasuk juga yang dilakukan oleh SRO (self regulatory organization) yakni BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). (Arie Nugroho)



Comments