top of page

Inilah Alasan Penurunan Ekonomi Indonesia Hingga Mei 2020

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Jun 16, 2020
  • 1 min read

ree

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengungkapkan ada banyak tantangan dan perubahan sepanjang tahun 2020. Oleh karenanya, dia memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 akan mengalami minus 3% sampai 6%.


Banyaknya dinamikan yang disebabkan tantangan dan perubahan pada kuartal II-2020 membuat realisasi ekonomi makro sampai akhir Mei cukup tertekan.


"Kuartal II terkontraksi karena PSBB diberlakukan memberikan kontribusi besar ke pertumbuhan ekonomi, seperti Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan sebagainya. Ini akan mempengaruhi kuartal II-2020 yang kita perkirakan minus 3 sampai 6%," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers APBN KiTa, Selasa (16/5/2020).


Baca Juga:


Hingga 31 Mei 2020, pertumbuhan ekonomi tercatat 2,97%. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN 2020. Realisasi tersebut juga lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, yakni 5,07%.


"Dengan munculnya dinamika kuartal II kita akan lihat terjadi yang cukup signifikan. Namun kita berharap terjadi di satu kuartal saja atau kuartal II saja, dan bisa diminimalkan pada kuartal III dan IV," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.


Sementara realisasi inflasi sampai dengan 31 Mei 2020, Kemenkeu mencatat mencapai 2,19%, yang diklaim Sri Mualyani masih in track dengan target APBN 2020 yang mencapai 3,1%.


Sementara suku bunga SPN 3 bulan tercatat sebesar 3,2% lebih rendah dibandingkan asumsi APBN 2020 yang sebesar 5,4%. Realisasi itu juga lebih rendah dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,8%. (Arie Nugroho)

Comments


bottom of page