Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 sebesar -1,6% hingga -2%. Alasannya, Indonesia belum bisa mengendalikan pandemi Covid-19 karena tak memberlakukan wilayah karantina (lockdown) dengan ketat.
Hal itu tertuang dalam laporan Bank Dunia berjudul 'East Asia and Pasific Economic Update October 2020'. Dalam laporan itu, Bank Dunia membandingkan perekonomian Indonesia dan Filipina.
"Kedua negara memiliki keunggulan populasi usia muda, tapi di sektor informal berimbas paling dalam, begitu juga sebagian besar populasinya. Indonesia jauh lebih sedikit terpapar dibandingkan Filipina berdasarkan sektor perdagangan, pariwisata, dan remittance," tulis Bank Dunia, dikutip oleh MyCity, Selasa (29/9/2020).
Menurut Bank Dunia, pendapatan Indonesia tak terpengaruh dibandingkan dengan Filipina tapi prospeknya tak pasti. Ini terlihat dari faktor domestik dalam menghadapi prospek pemulihan ekonomi yang tak merata dan tak stabil.
Sementara itu, Kepala Ekonom untuk Bank Dunia Asia dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengatakan banyak negara memulihkan ekonomi dengan menurunkan angka penularan terlebih dahulu.
"Menurut saya, momentum yang ada di Indonesia bisa diperbaiki, karena merupakan salah satu negara yang memiliki keananekaragaman dan didukung sektor manufaktur. Saya yakin dalam pemulihan Indonesia bisa memanfaatkan peluang dan melaksanakan reformasi yang lebih dalam penanganan covid-19," papar Mattoo, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (29/9/2020). (Al-Hanaan)
Foto: Istimewa
Kommentare