Diprediksi Sejak Q1 2020, Indonesia Pasti Resesi!
- MyCity News
- Sep 18, 2020
- 2 min read

Saat ini kita sedang menghadapi pandemi Corona Virus Diseases 2019 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sejak masuk ke Indonesia pada Maret 2020, Covid-19 menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi. Bahkan, Indonesia diramal bakal masuk ke jurang resesi layaknya negara-negara lain.
Suatu negara dikatakan mengalami resesi jika perekonomian mengalami kontraksi atau tumbuh negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Jika mengacu pada data produk domestik bruto (PDB), kita harus menunggu dua kuartal untuk mengetahui terjadinya resesi. Namun, resesi bisa diprediksi dengan beberapa indikator melalui data ekonomi bulanan atau yang memiliki frekwensi rilis tinggi.
Pada beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia hanya punya waktu sebulan untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dari resesi.
"Berkaitan dengan ekonomi, kita tahu kuartal I-2020 kita tumbuh 2,97%, negara lain sudah minus. Tapi di kuartal II, kita pada posisi -5,3%. Sudah minus," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogror, awal September.
"Untuk itu, kuartal ketiga, yang kita masih punya waktu satu bulan yaitu Juli, Agustus, September. Di September ini kita masih ada kesempatan. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk resesi," tandas Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan Indonesia hampir 100% berpotensi masuk ke jurang resesi.
"Bulan depan, hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," ujar Mahfud.
Meski tidak lugas dan memberi harapan, Menteri Keuangan turut mengatakan Indonesia berada di ambang resesi.
"Jangan menyerah dulu. Kan masih ada satu setengah bulan. Jadi kita upayakan," kata Sri Mulyani.
Tak hanya di kalangan menteri, resesi bahkan sudah diprediksi sejak kuartal I-2020 oleh kepala ekonom CIMB Niaga, Adrian Panggabean.
"Menurut saya technical recession ini akan terus berlanjut tiga kuartal lagi sampai kuartal I-2021," kata Adrian, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020). (Al-Hanaan)
Image by Mediamodifier from Pixabay
Comments