top of page

Cemas Imunisasi Covid-19 Picu Kekacauan, Terawan Siapkan Skenario lni

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Aug 28, 2020
  • 2 min read

ree

Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto merasa cemas akan terjadi kekacauan (chaos) dalam pelaksanaan imunisasi Covid-19.


Pasalnya, ada orang yang mendapat prioritas untuk imunisasi Covid-19. Tanpa perencanaan yang tepat, Terawan khawatir akan ada kekacauan.



"Bayangin kita misalnya hanya mau merencanakan, kebetulan baru ada 25 juta atau 20 juta. Itu kan berarti rakyat kita berapa juta, siapa yang harus didahulukan, apa alasannya dan sebagainya harus kami bisa membuat reason yang tepat benar agar tidak chaos," kata Terawan dalam rapat bersama Komisi IIX DPR RI, Kamis (27/8/2020).


"Dan berapa juta per hari bisa kita lakukan itu harus diukur, kami harus detil, karena juga menyangkut impact politik, karena tidak bisa semua dalam sehari divaksinasi," tambah Terawan.


Lebih jauh, Terawan menjelaskan imunisasi Covid-19 butuh skenario yang mempertimbangkan daya tahan atau batas masa khasiat vaksin tersebut.



"Vaksin disuntikkan apakah sekali setiap 6 bulan, atau setahun, atau berapa. Jadi informasinya ini tahan antara 6 bulan sampai 2 tahun, jadi apakah 6 bulan atau 2 tahun kami belum clear," papar Terawan.


Untuk itu, ia menunggu kepastian mengenai hasil uji klinis tahap III yang menentukan jangka kekebalan manusia setelah disuntik vaksin.


"Jadi kalau 6 bulan seperti yang dikatakan, ya berarti tiap 6 bulan disuntik. Kalau 2 tahun ya berarti tiap 2 tahun disuntik. Kalau 1 tahun berarti setahun sekali disuntik," ungkap Terawan.



Pertimbangan lainnya adalah anggaran penyuntikan. Intensitas penyuntikan berdampak pada besaran anggaran yang harus dialokasikan karena imunisasi tak hanya dilakukan sekali.


"Ini juga akan menimbulkan impact-nya ke penganggaran. Karena itu akan kami bicarakan detail. Ini kan belum final, nanti setelah satgas resmi kami akan diskusi intens. Dan Kemenkes pasti akan berikan masukan-masukan yang rasional untuk terutama pengalaman dalam program vaksinasi," terang Terawan. (Al-Hanaan)


Foto: Jawa Pos


Comments


bottom of page