top of page

Bermodal Rp21 T, Kominfo Luncurkan Kembali Satria & Akan Beroperasi 2023

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Sep 4, 2020
  • 2 min read

Updated: Sep 5, 2020



Pemerintah Indonesia melanjutkan rencana peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) yang sebelumnya sempat tertunda.


Satria merupakan satelit dengan teknologi very High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas 150 Gbps dan mampu menjangkau 150.000 titik di Nusantara.



Demikian pernyataan Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Mineral dalam Webinar CNBC Indonesia bertajuk "Sistem Pembayaran Digital Jadi Jurus Ampuh Saat Pandemi Covid-19 & Masa Depan", Kamis (3/9/2020).


"Kebetulan sore ini Pukul 14 akan ada peluncuran menandakan dimulainya komitmen deployment satelit satria," kata Dedy Permadi.



Satria merupakan infrastruktur telekomunikasi andalan di Indonesia, khususnya internet. Satelit ini akan melayani masyarakat Indonesia di berbagai sektor, seperti kesehatan, perbankan, pemerintahan, dan lain-lain.


"Diharapkan Satria bisa beroperasi pada kuartal II-2023," tambah Dedy.


Jadwal peluncuran satelit ini mundur akibat pandemi Covid-19. Di samping itu, ada kendala pendanaan pada satelit yang menelan modal Rp21 triliun.


Konsorsium PSN memenangkan tender pengadaan satelit multiguna yang diadakan oleh pemerintah. Konsorsium PSN terdiri dari empat perusahaan, yaitu PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera. Empat perusahaan ini membentuk PT Satelit Nusantara Tiga untuk mengoperasikan Satria.



PT Satelit Nusantara Tiga telah menunjuk Thales Alenia Space sebagai manufaktur satelit berjenis Very High Throughput Satellite (VHTS). Peluncuran Satria akan menggunakan roket dari SpaceX, yaitu Falcon 9 menuju slot orbit 146 derajat Bujur Timur.


Nantinya, Satria akan melayani akses internet dengan kapasitas 150 Gbps di 149.400 lokasi yang terdiri dari 93.900 sektor pendidikan (SD, SMP, SMA), 47.900 pemerintahan (kelurahan, kecamatan), 3.900 pertahanan & keamanan (polres, polres, TNI AD-AU-AL), dan 3.700 kesehatan (puskesmas). (Al-Hanaan)


Foto: PSN



Comments


bottom of page