BATAN Manfaatkan Nuklir Untuk Pembuatan Material Fungsional
- MyCity News
- Aug 10, 2020
- 2 min read

Aplikasi teknologi nuklir dalam pemanfaatan teknologi isotop dan radiasi untuk material fungsional sudah mencapai seluruh lapisan masyarakat. Material fungsional adalah material yang mempunyai sifat material itu sendiri dan berfungsi spesifik.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN) BATAN, Efrizon Umar dalam seminar bertema "Aplikasi Teknologi Nuklir untuk Pembuatan Material Fungsional" di YouTube Humas BATAN, Rabu (5/8/2020).
"Banyak sekali material-material fungsional yang sudah beredar di pasaran yang sebenarnya tanpa diketahui oleh masyarakat dalam prosesnya terlibat peran teknologi nuklir. Sebagai contoh misalnya, pemanfaatan aplikasi isotop dan radiasi pada material oligo kitosan, polimer, plastik mudah urai dan juga material penyerap air," kata Efrizon.
Pemanfaatan teknologi nuklir di bidang pertanian adalah pembuatan material oligo kitosan yaitu promotor tumbuhan.
"Misalnya di Bangka untuk memperbaiki kualitas tanaman lada, selain itu juga di daerah Kerinci untuk memperbaiki kualitas tanaman cabai," lanjut Efrizon.
Adapun pemanfaatan teknologi isotop dan radiasi di bidang lingkungan adalah pembuatan material penyerap air untuk mengatasi banjir.
"Indonesia memiliki banyak sekali daerah-daerah sub optimal yang pada musim hujan airnya mengalir deras, tidak terserap dan tersimpan oleh tanahnya, sehingga tanahnya tidak produktif. Dengan menggunakan teknologi aplikasi isotop dan radiasi kita bisa menciptakan material fungsional penyerap air yang kemudian dapat ditaburkan di tanah-tanah tersebut sehingga tanah di daerah tersebut bisa menyerap air dan menjadi lebih produktif," jelas Efrizon.
Lebih lanjut, Efrizon berharap pemanfaatan teknologi nuklir dalam pembuatan material fungsional lebih besar di masa mendatang.
"Yang perlu kita sadari juga, jangan sampai teknik isotop dan radiasi, lebih luasnya teknik nuklir menjadi semacam mistik modern, asal mendengar nuklir, orang menjadi apriori. Jangan sampai demikian," ujar Efrizon.
Di sisi lain, Kepala PAIR-BATAN Totti Tjiptosumirat mengatakan teknologi nuklir adalah teknologi yang ramah dan bisa dikendalikan. Ia berharap teknologi nuklir terkait aplikasi isotop dan radiasi bisa dikembangkan bersama perguruan tinggi, industri, maupun badan litbang lain.
Selain bahan pangan dan pertanian, pemanfaatan material fungsional dengan teknologi nuklir mencakup non pangan. Untuk non pangan, material fungsional yang bisa digunakan untuk melakukan modifikasi seperti pelapisan sebagai anti gores, material fungsional untuk mengisi sela-sela terkecil suatu materi (filler), atau bahan additif.
"Menjadi tekad bulat kita bersama, seperti yang disampaikan presiden RI, tancap gas, agar Indonesia dapat bertahan dan kemudian bangkit kembali dengan adanya pandemi Covid-19. Industri dan roda ekonomi harus segera pulih, dengan lebih memanfaatkan hasil aplikasi teknologi nuklir untuk pembuatan bahan fungsional," tutup Totti. (Al-Hanaan)
Foto: Batan
Comments