Bank Dunia menilai pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. Alasannya, kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia cenderung lunak (soft) dan berdampak pada sektor informal.
Akibatnya, prospek pemulihan ekonomi Indonesia tahun depan diproyeksikan tak stabil. Demikian pernyataan Chief Economist for Asia and the Pacific World Bank, Aaditya Mattoo.
"Indonesia menghadapi prospek pemulihan ekonomi yang tidak merata dan tidak stabil di tahun depan," kata Mattoo, Selasa (29/9/2020).
Melihat situasi tersebut, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 sebesar -1,6% hingga -2%.
Untuk tahun 2021, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3% hingga 4,4%. Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhaan ekonomi Indonesia tahun 2021 mencapai 4,8%.
Mattoo memandang sejumlah faktor ekonomi akan terpukul di 2021 sehingga pemulihan ekonomi tidak merata.
"Pemulihannya akan berbentuk K? Saya bahkan tidak bisa membayangkannya, dan pemulihan mungkin tidak seimbang. Sektor-sektor informal, jasa, terpukul paling keras serta kemiskinan di Indonesia," jelas Mattoo.
Mattoo juga mengatakan vaksin Covid-19 tak akan tersedia dalam waktu dekat. Maka dari itu, Mattoo penyarankan pemerintah untuk memulihkan ekonomi sembari menunggu ketersediaan vaksin.
"Lebih mudah untuk menghidupkan kembali ekonomi, tunggu vaksin, dan cobalah perbaiki kapasitas uji dan tracing," tambah Mattoo. (Al-Hanaan)
Foto: Istimewa
Comments