AS Rusuh, Dolar AS Dihajar Mata Uang Asia & Eropa
- MyCity News

- Jun 2, 2020
- 1 min read

Aksi demonstrasi yang melanda seluruh wilayah di Amerika Serikat (AS) menyebabkan dolar AS terpuruk pada perdagangan Selasa (2/6/2020).
Di sisi lain, mood pelaku pasar global sedang bagus untuk menyambut new normal atau tatanan hidup normal yang baru. Hal itu semakin membuat dolar AS semakin terpuruk.
Dolar AS dibuat hancur pada sisi perdagangan Asia. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia setelah melesat 1,34 persen. Hal yang sama juga terjadi di perdagangan Eropa.
Dolar AS merosot drastis. Pada pukul 18:17 WIB, euro menguat 0,25% ke 1,1162 dolar AS, poundsterling 0,38% ke 1,2540 dolar AS dan franc Swiss menguat 0,15% ke 0,9621 dolar AS. Akibatnya, indeks dolar (DXY) hari ini turun ke 97,617, yang merupakan level terendah sejak pertengahan Maret lalu. DXY kerap dijadikan ukur kekuatan dolar AS.
Demonstrasi yang berujung kerusuhan di AS sudah berlangsung selama 7 hari. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah memerintahkan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk mengamankan demo anti-rasisme.
"Saya memobilisasi semua sumber daya federal dan lokal, sipil dan militer, untuk melindungi hak-hak hukum orang Amerika yang taat," kata Trump dalam pidato di Gedung Putih, Senin (1/6/2020).
"Hari ini saya sangat merekomendasikan kepada setiap gubernur untuk mengerahkan Pengawal Nasional (Garda Nasional) dalam jumlah yang cukup sehingga kita mendominasi jalanan. Walikota dan gubernur harus membangun kehadiran yang luar biasa sampai kekerasan diatasi," tambah Trump.
Saat Amerika disibukkan dengan kerusuhan, sentimen pelaku pasar global sedang bagus setelah negara-negara di berbagai belahan dunia melonggarkan kebijakan karantina wilayah (lokcdown) dan memulai new normal atau singkatnya menjalankan kehidupan dengan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19). (Arie Nugroho)



Comments