top of page

Turki Prihatin! Kedutaan Serbia di Israel Pindah ke Yerusalem

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Sep 8, 2020
  • 2 min read

ree

Keputusan Serbia memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem menuai keprihatinan mendalam (deep concern) dari Turki.


Artinya, Serbia mengakui kedaulatan Israel sebagai negara dan menganggap Yerusalem sebagai bagian dari Israel.



Status diplomatis Yerusalem menjadi perbincangan panas sejak Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di akhir 2017.


Berita mengenai Israel dan Palestina kerap mencuri perhatian publik internasional. Pencaplokan Yerusalem oleh Israel ditolak komunitas internasional dan PBB. Demikian laporan dari Anadolu Agency (AA), dikutip Selasa (8/9/2020).



"Kami menyerukan kepada semua negara untuk mematuhi resolusi PBB yang diadopsi mengenai masalah ini, menghormati status sejarah dan hukum Yerusalem, dan menahan diri dari langkah-langkah yang akan membuat resolusi konflik Israel-Palestina semakin sulit," tulis Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, Sabtu (5/9/2020).


"Telah berulang kali ditekankan dalam berbagai resolusi PBB bahwa masalah Palestina hanya dapat diselesaikan dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," lanjut pernyataan tertulis itu.



Bagi Turki, setiap negara yang memindahkan kedutaannya di Yerusalem merupakan pelanggaran hukum internasional.


Turki menanggapi hal itu setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pada Jumat (4/9/2020) bahwa Serbia setuju untuk memindahkan kedutaannya ke kota Yerusalem yang diperebutkan pada Juli.


Kosova dan Serbia

Presiden kelima Kosova, Hashim Thaçi mengatakan negaranya akan membangun hubungan diplomatik dengan Yerusalem. Keputusan ini didukung oleh rakyat Kosova yang mayoritas Muslim.


Di lain pihak, Uni Eropa menyerukan penyesalan dan keprihatinan yang serius atas keputusan Kosova, Senin (7/9/2020).


Serbia dan Kosova merupakan negara pertama di Eropa yang merelokasi kedutaan besar mereka di Yerusalem. Sebelumnya, negara lain yang menempatkan kedutaan besar di Yerusalem adalah Guatemala dan Amerika Serikat.


"Tidak ada negara anggota Uni Eropa yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem," kata Peter Stano, Juru Bicara Uni Eropa. Demikian dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (8/9/2020).


Komentar Stano dilontarkan setelah dialog antara negara Balkan dan pertemuan penting di Gedung Putih di mana Presiden Serbia, Aleksander Vucic dan Perdana Menteri Kosova, Avdullah Hoti menandatangani pernyataan untuk bekerja sama di bidang ekonomi.


AS mensponsori dialog antara pemimpin Serbia dan Kosova di Washington untuk mencapai tonggak bersejarah untuk menormalisasi hubungan ekonomi dan diplomasi.


Kedua negara itu menandatangani perjanjian terpisah dengan AS untuk pemindahan kedutaan ke Yerusalem. Serbia juga menyetuji pembukaan kantor komersial di Yerusalem. (Al-Hanaan)


Image by Walkerssk from Pixabay



Comments


bottom of page