Serapan Capex Hanya 44%, PGN Pangkas Opex Akibat Penurunan Harga Minyak
- MyCity News
- Aug 31, 2020
- 2 min read

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memprediksi serapan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2020 sebesar 40%-44% dari target. Perusahaan Gas Negara (PGN) akan berinvestasi sebesar US$705 juta pada 2020. Artinya, belanja modal tahun 2020 hanya sebesar US$310,2 juta.
Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengatakan rendahnya serapan belanja modal perusahaan akibat pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak. Serapan belanja modal baru sekitar 10% per Juni 2020.
Oleh sebab itu, PGN mengajukam revisi belanja modal ke komisaris mengenai Rencana Kerja Anggaan Perusahaan (RKAP) 2020. Selanjutnya, perusahaan akan memprioritaskan belanja modal yang segera meningkatkan pendapatan.
"Capex yang sudah direncanakan di RKAP tidak akan dieksekusi semua, maksimal mungkin 40%- 44% saja. Kami pertahankan cash flow (arus kas). PGN secara korporasi akan prioritaskan capex yang bisa meng-generate revenue," kata Arie, Jumat (28/8/2020).
Arie juga menyebut dua proyek yang membutuhkan investasi besar yaitu pengerjaan pipa gas Blok Rokan, Riau dan pengembangan Blok Gas Pangkah, Jawa Timur.
Melalui anak usaha Saka Energi Indonesia, PGN menjadi operator Blok Pangkah dan mendapat perpanjangan kontrak pada Oktober 2019 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selanjutnya, perusahaan dan anak perusahaan juga akan memangkas belanja operasi (operational expenditure/opex) sebesar US$100 juta akibat penurunan harga minyak. Selain itu, manajemen perusahaan juga meminta memprioritaskan penggunaan opex.
"Harga minyak rendah, strategi Saka kami minta ke efisiensi opex. Ini sudah dilakukan 20%-25% opex di-cut. Kalau ada yang bisa diundur ke tahun depan bisa dilakukan manajemen Saka, khususnya komitmen-komitmen investasi yang sudah disepakati dengan pemerintah untuk pengembangan WK (wilayah kerja) Saka," jelas Arie.
Terakhir, Arie meminta pihak Saka Energi Indonesia untuk menegosiasi ulang dengan pemerintah dan vendor untuk mempertahankan arus kas di tengah penurunan harga minyak.
"Tidak hanya kontrak yang sudah disepakati dengan vendor, kami minta juga renegosiasi ulang untuk bisa pertahankan cash flow Saka, agar tidak mengganggu cash flow dengan harga minyak yang sedang tidak baik," tandas Arie. (Al-Hanaan)
Foto: IST
Comments