top of page

Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Selamat Jalan Sang Maestro Sastra

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Jul 19, 2020
  • 2 min read


Lagi, Indonesia kehilangan salah satu sastrawan Indonesia berpulang. Penyair yang terkenal dengan buku puisi Hujan Bulan Juni (1994) berpulang pada bulan Juli.


Sapardi Djoko Damono (SDD) meninggal pada 19 Juli 2020 pukul 09.17 WIB di Eka Hospital BSD Tangerang Selatan. Sebelumnya, SDD sudah dirawat di rumah sakit sejak Kamis (9/7/2020) karena menurunnya fungsi orang tubuh.


SDD lahir di Surakarta, 20 Maret 1940 dan mengembuskan napas terakhir di usia 80 tahun. Ia adalah penyair, sastrawan, dosen, pengamat sastra, dan kritikus sastra. Terakhir, ia mengajar di pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya -Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta.


Sastrawan bergelar profesor ini sudah menulis sejak duduk di bangku SMP dan mengirimkan karya-karyanya di majalah. Kecintaannya akan menulis semakin berkembang sejak ia kuliah di jurusan Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada.


Kematian SDD tepat setelah setahun kepergian Arswendo Atmowiloto, 19 Juli 2019 silam.

Dalam perjalanan kariernya, SDD pernah menulis cerpen anak namun ditolak karena dianggap tak masuk akal.


Peraih penghargaan Pencapaian Seumur Hidup dalam Sastra dan Pemikiran Budaya dari Akademi Jakarta ini aktif di dunia sastra sejak tahun 1950. Ia telah menulis puluhan karya. Sejumlah puisi karyanya dibacakan dan dimusikalisasi.


Beberapa karya SDD baik fiksi maupun non fiksi diantaranya Hujan Bulan Juni (1991), Politik Ideologi dan Sastra Hibrida (1999), Sihir Rendra: Permainan Makna (1999), Bilang Begini Maksudnya Begitu (2010), dan Alih Wahana (2016).


Sebagai sastrawan dan akademikus sastra, SDD menempati tempat yang mendalam di hati banyak penulis, seperti Djenar Maesa Ayu dan Helvy Tiana Rosa.


Dalam akun instagram @djenarmaesaayu, ia menulis status kematian tiga seniman besar yang meninggal pada tanggal dan bulan yang sama dan tahun yang berbeda. Seniman pertama adalah sutradara Sjuman Djaja yang tak lain adalah ayahnya sendiri. Diikuti dengan kematian Arswendo Atmowiloto, kemudian Sapardi Djoko Damono.



Helvy Tiana Rosa, pendiri Forum Lingkar Pena yang masuk nominasi sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia membagikan kenangannya diajar langsung oleh SDD selama kuliah di UI.



Selamat jalan Eyang Sapardi. Karyamu abadi di hati kami!


(Al-Hanaan)

Comments


bottom of page