PSSI Bakal Gelar Pertandingan Sepak Bola di Tengah Pandemi Covid-19
- MyCity News
- Jul 22, 2020
- 2 min read

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak wilayah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown. Penerapan ini bertujuan mencegah penularan Covid-19 sehingga banyak acara dibatalkan.
Saat ini, kita sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru sembari menunggu penjualan vaksin Covid-19 untuk publik. Acara dan kegiatan sosial bisa dilakukan namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) mewacanakan untuk menggulirkan kembali kompetisi liga sepak bola Indonesia yang sempat terhenti. Syaratnya tetap mematuhi protokol kesehatan.
Indonesia bukan negara pertama yang mengadakan kompetisi liga sepak bola. Sebelumnya, Inggris, Spanyol dan Italia sudah mengadakan pertandingan di tengah situasi pandemi global.
"Kompetisi sepak bola liga Indonesia akan digulirkan bulan Oktober 2020, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi seluruh komponen sepak bola, federasi, klub hingga supporter," kata Iriawan di Media Center Satgas Penangan COVID-19, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
"Kami telah membuat protokol kesehatan dengan bantuan tim dokter dan tim pengkajian di PSSI dan menganggarkan untuk melakukan swab test, serta diputuskan tanpa adanya penonton di stadion," Iriawan menambahkan.
Dalam rangka mendukung penanganan Covid-19, PSSI mendonasikan alat pelindung diri (APD) melalui gerakan PSSI Peduli. Secara simbolis, donasi itu diserahkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan kepada Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo.
"Kami menyerahkan APD sebanyak 1.200 untuk dapat didistribusikan kepada yang membutuhkan," kata Iriawan.
Pada saat yang sama, Doni Monardo mengapresiasi dukungan PSSI untuk penanganan Covid-19.
"Terima kasih atas donasi APD yang diberikan, selanjutnya akan disalurkan kepada tenaga medis dan masyarakat," ucap Doni.
Doni mengatakan pertandingan bola bisa digelar asal memenuhi protokol kesehatan perangkat pertandingan dan tanpa kehadiran penonton.
"Karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan para penonton, ditakutkan terjadi kontak erat dengan salah satu orang yang terpapar COVID-19 yang hadir di stadion," kata Doni.
Kepala BNPB berharap PSSI mengajak pendukung untuk menonton pertandingan di rumah dan mengajak para pemain bola untuk mengedukasi masyarakat tentang Covid-19.
"Mengampanyekan penerapan protokol kesehatan dengan mengajak figur-figur tokoh sepak bola yang diharapkan lebih efektif dan didengar oleh masyarakat, karena mereka dijadikan panutan dan memiliki fans yang banyak," jelas Doni.
Pekan lalu, Doni berkunjung ke Surabaya dan berdiskusi dengan komunitas pendukung Persebaya, Bonek. Bonek membuat Gerakan Tri Wani, yaitu wani pakai masker, wani cuci tangan, dan wani jaga jarak.
"Kami sudah mencoba dengan kelompok supporter di Surabaya, bonek, tanpa disangka Gerakan Bonek ini tidak hanya di Surabaya tapi melebar ke Manokwari dan Sorong. Jadi lewat olah raga khususnya sepak bola kita bisa membantu meningkatkan program pencegahan dan ini momentum yang sangat bagus ketika olah raga bisa menggerakan seluruh komponen bangsa," ungkap Doni.
"Jika setiap orang setiap hari berhasil mengajak dua orang dari keluarga dan orang sekitarnya dan terus menerus seperti itu, ke depannya bangsa kita akan menjadi cepat meningkat kesadaran kolektifnya. Disiplin penting, namun kesadaran kolektif lebih penting," Doni memungkasi. (Al-Hanaan)
Foto: covid19.go.id
Comentarios