top of page
Writer's pictureMyCity News

Patut Ditiru! Jurus Jitu Bertahan di Masa Pandemi ala Holycow



Dampak pandemi Covid-19 memang nyata. Semua orang diwajibkan tetap di rumah dan pergerakan dibatasi. Akibatnya, ekonomi terpuruk dan banyak sektor terpaksa mati suri.


Hal ini juga dialami oleh pelaku usaha kuliner. Sejumlah restoran mencari cara untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Salah satu jalan yang ditempuh adalah berjualan di jalan raya (emperan) alias ngemper.



Namun, itu bukan satu-satunya cara jalan. Ada jalan unik yang ditempuh oleh Holycow! Steakhouse by Chef Afit.


Sesuai dengan namanya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit dimiliki oleh koki bernama Afit Dwi Putranto. Ia meluncurkan produk siap masak (ready to cook) berupa daging yang sudah dibumbui.



"Kita sudah melakukan itu dari bulan April kemarin," kata Afit, Senin (21/9/2020), dikutip dari detikcom, Selasa (22/9/2020).


Selain itu, Holycow! Steakhouse by Chef Afit juga menyediakan layanan lantatur (drive thru). Lantatur memungkinkan pelanggan membeli tanpa harus beranjak dari kendaraan. Pelanggan bisa memesan makanan di parkiran.



"Ada makan di mobil juga," ucap Afit.


Salah satu restoran yang berjulan di jalan raya (emperan) adalah Pizza Hut. Pihak Pizza Hut mengatakan mereka mendukung kebijakan pemerintah selama pandemi Covid-19.



"Secara prinsip kami mendukung dan mematuhi peraturan dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi wabah pandemi COVID-19 selama beberapa bulan terakhir," kata Kurniadi Sulistyomo, Corporate Secretary PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA).


Baik restoran besar maupun kecil tak segan ngemper demi mendapatkan pelanggan. Hal ini merupakan strategi pemasaran dan penjualan produk.



"Tanpa perlu menyebut merek lain ya, tapi kebijakan ini cukup positif dalam mendekatkan diri kepada konsumen," tutur Kurniadi.


Selain itu, pengelola restoran juga mempertimbangkan sewa lokasi, biaya operasional, dan inventaris makanan.



"Karena keseluruhan biaya tersebut tetap dikeluarkan secara rutin per bulan. Meskipun terdapat pembatasan santap di tempat dalam PSBB," imbuh Kurniadi.


"Mohon agar dicatat bahwa nafkah hidup keluarga besar masing-masing karyawan juga bergantung dari hasil tersebut," pungkas Kurniadi. (Al-Hanaan)


Foto: Steakholycow



589 views0 comments

Comments


bottom of page