top of page
Writer's pictureMyCity News

Para Bintang NBA Tuntut Keadilan atas Kematian George Floyd



Kematian pria kulit hitam George Floyd menyebbkan aksi unjuk rasa di berbagai kota di Amerika Serikat (AS). Tak hanya itu saja, para atlet profesional AS juga turut menyuarakan keadilan.


Para atlet profesional itu diwakili oleh bintang-bintang NBA. Carmelo Anthony menganggap kasus ini harus bisa diusut dengan tuntas agar warga kulit hitam AS tak lagi jadi korban.


"Apakah menjadi hitam merupakan bentuk intimidasi? Apakah kekuatan kami yang mereka takutkan? Atau keistimewaan atau keunikan kami?" ujarnya melalui Instagram.


"Bagaimana kami terus menjelaskan situasi ini pada anak-anak kami? Saya tak melihat Mimpi Amerika melainkan sebuah Mimpi Buruk Amerika. Saya tak akan bisa bungkam. KAMI AKAN SELALU MENDENGAR! KEADILAN UNTUK GEORGE," kata Anthony.


LeBron James juga bersuara dengan kembali mengunggah foto saat ia mengenakan kaus bertuliskan 'I can't breath' dengan tulisan caption 'Still'.


Kalimat 'Saya tak bisa bernapas' itu disebut keluar dari mulut George Floyd saat lehernya ditindih oleh lutut polisi.


Legenda NBA, Magic Johnson juga tak ketinggalan angkat bicara. "George Floyd jelas dibunuh oleh anggota polisi Minneapolis. Berapa banyak lagi kita harus melihat orang kulit hitam dibunuh? Hal ini sudah berlangsung lama."


"Kita harus melihat orang kulit hitam sebagai sosok manusia bukan binatang di jalanan," tutur Johnson.


Bintang tenis Amerika Serikat, Sloane Stephens juga mengucapkan simpati atas peristiwa tragis yang menimpa George Floyd.


"Berdoa untuk semua yang mengalami nasib seperti George Floyd dan orang-orang tercinta mereka yang jadi korban kebrutalan polisi. Hal ini benar-benar menyakitkan hati dan menjijikkan untuk terus terlihat."


George Floyd meninggal dunia pada 25 Mei lalu setelah lehernya diinjak lutut oleh anggota kepolisian.


Disimpulkan demikian karena sebuah video viral memperlihatkan George Floyd yang merintih tak bisa bernapas karena lehernya diduduki seorang polisi.


Bukannya mengangkat lututnya, polisi itu tetap diam hingga George Floyd tidak bersuara. Tidak lama kemudian, pria malang ini dinyatakan meninggal dunia. Insiden ini terjadi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. (Arie Nugroho)

4 views0 comments

Comentários


bottom of page