Hari Minggu (10 Mei 2020) menandai akhir perjalanan McDonald's Sarinah. Beberapa gerai lain pun tutup karena akan ada perombakan di gedung Sarinah. Keputusan ini membuat sedih banyak orang karena Sarinah merupakan tempat bersejarah selama puluhan tahun.
McDonald's Sarinah adalah McDonald's pertama di Indonesia. Pertama dibuka pada 23 Februari 1991. McDonald's Sarinah sempat keluar pada 2009 dan kembali lagi pada 2011 melalui proses tender.
McDonald's menjadi tempat yang tak hanya sebagai tempat nongkrong, tapi juga tempat singgah hingga bermalam. Dalam wawancara bersama MyCity, Minggu (10/05/2020), Anton Kurnia membagikan kebiasaannya begadang bersama teman-temannya.
“Waktu zaman kuliah tahun 1990-an, kalau malam Minggu suka nongkrong di situ sama teman-teman sampai larut malam,” cerita Anton Kurnia.
“Terus, waktu pertama kerja di Jakarta sekitar tahun 2007, suka nongkrong di situ sambil nunggu travel ke Bandung,” lanjut sastrawan sekaligus penerjemah itu.
Lazione P. Budy turut membagikan kenangannya di McDonald's ketika diwawancari MyCity via Facebook.
“Nonton bareng final Liga Champions 2012 di McD Sarinah, Bayern Munchen vs. Chelsea. Nadzar kalau Chelsea menang, bakal jalan kaki ke Senayan,” tutur Budy.
Budy sengaja datang jauh dari Karawang hanya untuk menyaksikan pertandingan di McDonald's Sarinah. “Acara nobar final Champion adanya di sana. Aku belain datang dari Karawang buat bertemu teman dan merasakan sensasi juara UCL bersama teman teman,” dia memungkasi.
Selain Budy, ada penulis terkenal yang juga menyimpan kenangannya di gedung Sarinah. Dalam status Facebook, Alberthiene Endah membagikan kenangannya di gedung Sarinah (10/05/2020).
“Buatku Gedung Sarinah itu bersejarah. Dulu aku langganan nonton I Like Monday di Hard Rock Café yang hits banget. Nonton konser GIGI dan banyak lagi di I Like Monday.”
Bagi biografer nomor wahid Indonesia itu, Sarinah adalah tempat bersejarah. Bagaimana tidak, Novel perdananya diluncurkan oleh gubernur Sutiyoso pada 2004.
“Waktu launching novel perdanaku Jangan Beri Aku Narkoba, dengan gaya aku menggelarnya meriah di Hard Rock Café.”
Dalam peluncuran novel perdananya, acara itu juga diramaikan oleh musikus seperti Uthe, Ari Lasso, dan Duo Percussion.
“By the way, Hard Rock Café itu sering jadi venue jumpa pers terutama musik. Oh ya aku juga nonton konser kecil Hanson lho di sini. Bener-bener tongkrongan asyik. Sesama wartawan banyak yang jatuh cinta (dan pacaran) di sini plus patah hati di sini juga hahaha. Semacam kafe serial Friends lah buat jurnalis saat itu,” kenang dia.
Sarinah diambil dari nama pengasuh Soekarno. Selain bersejarah bagi pelanggannya, Sarinah adalah toko serba ada pertama di Asia Tenggara yang diresmikan langsung oleh presiden Soekarno.
Bagi Soekarno, fungsi department store adalah untuk menurunkan harga. Singkat kata, Sarinah adalah toko murah pada zamannya. Sebagai pemimpin yang berhaluan sosialis, Soekarno berharap Sarinah bisa menjadi distributor barang buatan dalam negeri. (Al-Hanaan)
Comments