Indonesia memegang peringkat ke-4 penghasil kopi terbesar di dunia. Banyak kopi asal tanah air yang menjuarai kompetisi internasional. Kini, ada kopi jawara baru dari Indonesia bernama Kopi Puntang.
Sesuai dengan namanya, Kopi Puntang berasal dari Jawa Barat. Kopi yang satu ini berasal dari Gunung Puntang yang terletak di Kabupaten Bandung dan masih dalam satu kawasan dengan Gunung Malabar.
Ciri khas dari Kopi Puntang memliki rasa yang lebih fruity, lemon peet, dan clean after taste. Kopi ini ditanam di ketinggian 1.300 mdpl. Berbekal ketinggian dan suhu udara yang mendukung menjadikan kopi puntang salah satu kopi yang sangat diminati akhir-akhir ini.
Baca Juga:
Kopi ini pertama kali dikembangkan oleh seorang Teknisi Listrik yang banting stir menjadi petani kopi bernama Ayi Sutedja. Dia menanam bibit-bibit kopi di sekitar Gunung Puntang dan merawatnya dengan baik sehingga menjadi kopi yang sangat nikmat.
Kopi puntang biasa di proses secara honey, natural dan full washed guna menimbulkan aroma dan rasa yang sangat enak untuk kita nikmati.
Pada tahun 2017, dia berkesempatan membawa sample kopi puntang untuk di jadikan sampel pada ajang International Specialty Coffee Assosiation of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat.
Kerja keras Ayi dalam membudidayakan kopi puntang berbuah manis, sampel Kopi Puntang yang dibawanya mendapat skor 86.25 dari para Q grader dunia dan menjadi satu-satunya kopi termahal yang pernah dijual dalam expo tersebut dengan harga 55 dolar per kilogram.
Selain kopi puntang yang menjadi juara di ajang ini, ada beberapa kopi indonesia lainya yang menyabet gelar juara di ajang internasional ini di antaranya adalah Kopi Mekarwangi dari Bandung yang menjadi juara kedua di ajang ini kemudian di posisi keempat ditempati oleh Kopi Malabar Honey binaan dari Slamet P, Java cibeber di posisi kesembilan, West Java Pasundan Honey di posisi sebelas, dan yang terakhir Kopi Andung Sari di posisi ke-17.
Keistimewaan Kopi Puntang
Kopi Puntang diolah dengan tiga cara, yakni natural, honey (semi wash), dan full-wash. Lantas, apa yang membedakannya dengan kopi lainnya?
Kombinasi antara kualitas bibit, ketinggian lahan, kondisi tanah, cuaca, dan cara pengolahan sangat menentukan cita rasa kopi. Menurut Ayi, Gunung Puntang memang punya segala yang dibutuhkan tanaman kopi untuk tumbuh subur dan menghasilkan biji berkualitas.
Di samping faktor alam dan bibit, Ayi membudidayakan kopi dengan cara organik, sebagaimana tanaman kopi liar di lereng gunung itu yang hanya sebagai pagar pembatas kebun-kebun sayuran.
Penanaman dan pemeliharaan tanaman tanpa melibatkan bahan kimia, pemanenan buah dengan cara petik merah, dan pengeringan yang tepat akan memengaruhi rasa dan aroma biji kopi.
Pada 2016, Kementrian Perdagangan dan Caswells Coffee, kurator kopi di Indonesia yang memiliki sertifikat standar SCAA, menyeleksi kopi dari seluruh wilayah Nusantara. Kopi Gunung Puntang terpilih di antara 17 kopi yang dibawa ke Amerika Serikat, selain kopi dari Gayo dan Toraja. (Arie Nugroho)
Comments