Picu Perdebatan Warganet, Tembok Besar Palsu Rp216 Miliar di Cina
- MyCity News
- Sep 9, 2020
- 1 min read

Replika Tembok Besar di Taman Ekologi Xixiaguashiling, Kota Nanchang yang dibangun dengan biaya sebesar 100 juta yuan (Rp216 miliar) memicu perdebatan sengit warganet di Cina.
Situs tiruan di Ibu Kota Provinsi Jiangxi tersebut berupa jalan setapak yang membentang sepanjang 4 kilomter dengan dilengkapi menara pengawas persis seperti aslinya yang ada di Beijing. Para wisatawan yang berkunjung kesana pun menyematkan tempat itu sebagai "Tembok Besar Palsu".
Keberadaan tempat wisata Tembok Besar Palsu itu pun memicu perdebatan warganet di Cina.
"Membuang-buang uang saja untuk benda tiruan buruk itu. Kita sudah punya tembok besar," ujar Riu seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/9/2020).
Bahkan beberapa netizen lainnya mengkhawatirkan pembangunan replika itu merusak ekologi.
"Ini akan merusak ekologi dan berdampak pada satwa liar di sekitarnya," timpal Chaishenjie, warganet lainnya.
Menanggapi komentar warganet, pihak pengelola objek wisata beralasan "Tembok Besar Palsu" itu dibangun untuk mencegah kebakaran hutan.
"Sekitar 70 persen area hutan. Untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, kami putuskan membangun pagar pembatas kebakaran hutan itu menyerupai Tembok Besar," ujar Yu dikutip dari media resmi setempat.
Ia menyebutkan pembangunan "Tembok Besar Palsu" itu dimulai pada 2013 dan rampung pada 2018 yang menghabiskan biaya 100 juta yuan.
"Kami tidak pernah mempromosikan bangunan ini sebagai Tembok Besar. Nama itu keluar dari mulut para wisatawan. Sebagian besar wisatawan tertarik karena mereka sangat menikmatinya tanpa harus ke Beijing," tutur Yu. (Dimas Satrio)
Foto: Istimewa
Comments