top of page
Writer's pictureMyCity News

Ketua Pengusaha SPBU: PSBB Total Sebabkan Penjualan BBM Jakarta Turun 20%



Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta berpotensi menurunkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 15%-20%.


Demikian pernyataan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hiswana Migas, Rachmad Muhammadiyah pada Kamis (10/9/2020).



"Dengan adanya rencana diterapkannya kembali PSBB di DKI Jakarta, diperkirakan penjualan (harian) BBM di SPBU akan kembali mengalami penurunan sebesar 15%-20% dari penjualan saat ini di mana tingkat penurunan penjualan tersebut tergantung dari lokasi SPBU," ungkap Rachmad.


Lebih jauh, ia mengatakan penjualan BBM di Jakarta sempat perlahan naik setelah lebaran dan pelonggaran PSBB awal Juni lalu. Namun, kenaikan ini belum pulih layaknya sebelum pandemi Covid-19.



"Jika dibandingkan penjualan di bulan Januari-Februari lalu, masih sekitar 75%-85%," katanya.


Menurut data Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina, penjualan BBM jenis bensin (gasoline) seperti merek Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo mencapai 23.808 kilo liter (kl) per hari hingga pertengahan Agustus 2020.




Adapun untuk diesel seperti Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex mencapai 8.281 kl per hari atau 85% dari periode Januari-Februari yang mencapai 9.811 kl.


Data MOR III Pertamina ini menangani penjualan BBM di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Porsi penjualan BBM harian di wilayah ini menyumbang 30%-33% dari penjualan harian BBM nasional Pertamina.



"Sejak pemerintah memberlakukan masa transisi tatanan baru tahap I pada Juni 2020, terutama untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, konsumsi BBM baik gasoline maupun gasoil (solar) berangsur meningkat," kata Eko Kristiawan, Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III, Kamis (20/8/2020).


Eko enggan menjelaskan secara detil dampak kebijakan PSBB total terhadap penjualan BBM perseroan ke depannya. Ia hanya memastikan bahwa "untuk angka penjualan BBM maupun LPG, seiring dengan aktivitas masyarakat tentu saja akan mengalami fluktuasi."



Di sisi lain, penerapan PSBB total ini akan meningkatkan penjualan LPG meski tidak signifikan. Hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan LPG oleh rumah makan.


"Untuk LPG ada kenaikan, tapi untuk Jakarta tidak terlalu signifikan kenaikan permintaannya, karena di sisi lain warung dan tempat makan rumahan banyak yang tidak beroperasi juga," tandas Eko. (Al-Hanaan)


Foto: Tech in Asia



466 views0 comments

Comments


bottom of page