Perusahaan migas Amerika Serikat (AS) yang terdaftar dalam Fortune 500 resmi mengajukan keanggotaan data migas Indonesia. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan perusahaan migas itu adalah EOG Resources.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin memandang potensi migas Indonesia masih menarik bagi perusahaan asing.
Terlebih perusahaan Fortune 500 bukanlah perusahaan sembarangan. Fortune 500 adalah daftar tahunan majalah Fortune yang memeringkatkan 500 perusahaan berdasarkan pendapatan bruto.
"Keberhasilan menggaet investor baru ke tanah air menunjukkan bahwa potensi migas Indonesia dinilai masih sangat menarik," ungkap Jafee, Selasa (8/9/2020).
Usaha SKK Migas dalam menggaet calon investor kelas dunia tak sia-sia. Sejak 2019, SKK Migas aktif melakukan roadshow ke beberapa negara, termasuk AS. Roadshow ini merupakan ajang mempromosikan data potensi migas Indonesia ke dunia internasional.
"Hasil roadshow SKK Migas ditanggapi positif oleh EOG Resources, perusahaan yang tercatat berada di peringkat ke 186 dari Fortune 500 tahun 2020, dengan total produksi minyak 456 ribu barel per hari, 134 ribu barel per hari natural gas liquids dan 1.366 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD)," terang Jafee.
Data EOG Resources, produksi minyak mentah dan kondensat pada 2019 sebesar 166,6 juta barel (456,6 ribu bph), natural gas liquid sebesar 48,9 juta barel (133,9 ribu bph), dan gas alam sebesar 499 miliar kaki kubik (bcf) atau 1.367 MMSCFD.
Bahkan, perwakilan tim EOG Resources mengunjungi SKK Migas selama dua pekan pada Juli 2019. Kunjungan itu membahas langkah yang harus dilakukan untuk investasi di Indonesia.
"Sejak tahun lalu hingga Desember nanti, EOG Resources bersama SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kementerian ESDM melakukan quick look regional studies untuk migas unconventional. Kami menemukan indikasi awal yang baik terkait potensi migas non konvensional di Indonesia," ungkap Jafee.
Harapannya, penanaman modal EOG Resources menjadi awal yang baik bagi investasi ke depannya.
"Dengan banyaknya investor masuk ke hulu migas, maka peluang giant discoveries dan development dalam rangka meningkatkan produksi akan semakin besar juga," tandas Jafee. (Al-Hanaan)
Image by Kristina Kasputienė from Pixabay
Comments