Kementerian ESDM Sediakan Micogrid Untuk Pasok Listrik di Daerah Pelosok

Beberapa tempat daerah terluar dan terdepan Indonesia memiliki pasokan listrik terbatas. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah mengembangkan sistem ketenagalistrikan berbasis microgrid. Teknologi ini menyediakan sistem kelistrikan skala kecil berbasis hybrid dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Ini adalah model yang coba kita kembangkan nanti untuk pulau-pulau terpecil. Seluruh sumber-sumber energi yang ada di situ dikumpulkan menjadi satu," kata Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Energi, Senin (10/8/2020).

Baca Juga: Permintaan Meningkat, IKM Fasilitasi Sertifikasi Halal Untuk IKM Pangan

Pembangkit tenaga listrik hybrid akan menjadi penggerak aktivitas ekonomi masyarakat setempat berbasis maritim.

"Dengan begitu, daerah terpencil bisa mengandalkan sumber-sumber yang ada di daerah untuk bisa mengembangan industri, meningkatkan pendapatan dan laju pertumbuhan ekonomi," kata Arifin.

Microgrid menawarkan sistem kelistrikan skala kecil menggunakan potensi energi baru dan terbarukan di wilayah tertentu. Sistem microgrid terdiri dari intelligent inventer yang mengkonversi sumber energi arus searah (direct current/DC) yang berasal dari matahari, air, angin, dan biogas untuk pemakaian listrik arus bolak balik (alternating current/AC).

Baca Juga: Wujudkan Program Nawacita, AMMDes Sukses Turunkan AKI dan AKB

Jika pasokan berlebih, energi disimpan dalam baterai dan digunakan lagi pada saat beban puncak (peak load). Teknologi ini sudah diterapkan di Raja Ampat, Papua dan Jawa Barat.

Sebagai negara maritim yang terdiri dari 17.000 pulau merupakan tantang tersendiri. Pemanfaatan energi terbarukan adalah solusi penyediaan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (Al-Hanaan)

Foto: Janaloka