Hampir semua penikmat kopi pasti tak dapat membendung rasa penasaran mereka akan biji kopi satu ini. Bahkan di kalangan barista, biji kopi Geisha seperti primadona yang tak henti diperbincangkan sembari mencari tau dan menerka bagaimana biji kopi asal Panama ini bisa populer seperti sekarang ini.
Tentunya ada cerita menarik di balik kisah perjalanan kopi Geisha hingga bisa dikenal dunia dan sampai-sampai beberapa barista mempercayakan biji kopi ini untuk diikutkan di kompetisi barista, dan hasilnya sungguh diluar dugaan. Lalu apa saja fakta menarik tentang biji kopi satu ini, berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Bernama asli Gesha, bukan Geisha
Hampir sebagian coffee experts meyakini bahwa kopi ini sebenarnya berasal dari Gesha, sebuah distrik kota di bagian barat Ethiophia. Oleh para imigran, biji kopi Gesha di bawa ke Kosta Rika. Perjalanan kopi Gesha berlanjut saat para pemukim Eropa pertama yang mendiami wilayah Panama membawa tanaman Kopi Gesha masuk dari Kosta Rika di awal abad ke-19.
Karena mungkin istilah Geisha jauh lebih populer ketimbang Gesha, banyak yang lalu salah sebut dan meski menjadi perdebatan hingga saat ini, nama kopi Geisha menjadi yang paling umum digunakan.
2. Ditanam diperkebunan Hacienda La Esmeralda
sebuah perkebunan yang bisa dibilang mendominasi seluruh pembibitan sampai pendistribusian kopi Geisha di Panama. Jika ingin membeli kopi Geisha di Panama maka belilah dari perkebunan Hacienda karena “Panama Geisha adalah Hacienda La Esmeralda,” begitu kira-kira istilahnya.
Hacienda La Esmeralda sendiri dimiliki oleh keluarga Peterson. Perkebunan ini dibeli oleh Rudolph A. Peterson, yang waktu itu seorang Presiden Bank of America, di tahun 1967 karena ia berniat menghabiskan masa tua di sini. Namun sekarang perkebunan ini sudah diusahakan oleh keluarga dan anak-anak Mr. Rudolph.
3. Tumbuh di dataran tinggi Panama
Selain ditanam di perkebunan Hacienda, biji kopi Geisha juga tumbuh dan dikembangkan di beberapa dataran tinggi utama Panama lainnya seperti:
▪ Boquete, yaitu daerah pegunungan yang memiliki ketinggian 400-1,900 meter. Boquete adalah area yang paling terkenal di Panama sebagai produsen kopi. Kondisi topografinya yang bergunung-gunung disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang memengaruhi keistimewaan rasa kopi Geisha Panama.
▪ Volcan-Candela, yang memiliki ketinggian 1,200 – 1,600 meter. Wilayah ini memproduksi sebagian besar bahan makanan Panama dan termasuk juga kopi-kopinya yang berkualitas.
▪ Renacimiento, yaitu sebuah distrik di perbatasan dekat Kosta Rika. Area ini memiliki ketinggian 1,100 – 1,500 meter.
4. Karakternya kaya
Tanaman biji kopi Geisha dikenal dengan ciri buahnya yang panjang, bodi ringan dan memiliki rasa bawaan madu plus jeruk yang kompleks. Ketika disajikan, Panama Geisha menguarkan aroma bunga (yang sedikit mirip jasmine) dengan tingkat keasaman yang lembut, kadang-kadang ada notes blueberry, mangga, papaya atau bahkan jeruk mandarin juga yang terasa. Sementara after taste-nya menyisakan rasa seperti jeruk bergamot. Kombinasi menarik inilah yang kemudian membuat profil Panama Geisha menjadi luar biasa.
5. Langganan juara
Ketika Panama mengalami masa-masa sulit akan penjualan kopi, sebuah asosiasi Pemerintah bernama Specialty Coffee Association of Panama membuat kompetisi yang bertema The Best of Panama. Kompetisi ini mengumpulkan berbagai macam biji-biji kopi terbaik dari semua perkebunan di seluruh Panama untuk kemudian dinilai dan dilelang secara online.
Ketika itu, satu-satunya perkebunan yang datang menawarkan kopi jenis Geisha adalah Hacienda La Esmeralda, dimana varietas ini kemudian memenangkan kompetisi. Sejak itu, Panama Geisha memenangkan kompetisi serupa berturut-turut selama 4 tahun dari 2004 sampai 2007, dan tahun 2009-2010. Beberapa tahun terakhir, kopi jenis ini sering memenangkan berbagai penghargaan di ajang coffee tasting, membuatnya semakin diminati dan dicari.
6. Berstatus kopi termahal di dunia
Kopi Panama Geisha masuk ke dalam daftar kopi-kopi termahal di dunia. Harga rata-rata kopi Panama Geisha dibandrol sekitar 1.5 juta Rupiah per 340 gram. Harganya yang mahal itu bukan hanya disebabkan karena permintaannya yang sedang naik daun, tapi juga karena harga tanah (yang menjadi tempat penanaman kopi) di Panama yang memang tinggi.
Perkebunan-perkebunan yang dulunya memproduksi kopi varietas ini banyak yang telah dijual menjadi rumah-rumah para ex-pats dari Amerika Utara. Selain itu, upah para buruh yang menanam dan memetik buah kopi Geisha cukup tinggi sehingga sebagian dari biaya itu dibebankan kepada para konsumen. (Dimas Satrio)
Foto: Istimewa
Comentarios