top of page

Iran: Parjanjian Damai Bahrain & Israel Pengkhianatan Besar untuk Perjuangan Palestina

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Sep 12, 2020
  • 1 min read


Perjanjian damai antara Bahrain dan Israel yang baru saja diumumkan mendapatkan kritik dari Iran. Penasihat khusus urusan luar negeri bagi Ketua Parlemen Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyebut perjanjian itu merupakan pengkhianatan besar bagi perjuangan Palestina.


"Para pemimpin lalai di UEA (Uni Emirat Arab-red), #Bahrain tidak seharusnya membuka jalan bagi skema Zionis. Mereka harus belajar dari sejarah," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/9/2020).


Amir-Abdollahian yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri Iran ini menyebut upaya Amerika Serikat (AS) dalam memediasi perdamaian di Timur Tengah telah usang selama bertahun-tahun.


Baca Juga:


Perjanjian damai antara Bahrain dan Israel diumumkan Presiden AS, Donald Trump, yang menjadi penengah pada Jumat (11/9/2020) waktu setempat. Dengan perjanjian itu, Bahrain menjadi negara Arab keempat yang menormalisasi hubungan dengan Israel, setelah Mesir, Yordania dan UEA.


Sama seperti perjanjian damai dengan UEA, perjanjian Bahrain-Israel juga mengatur normalisasi hubungan diplomatik, komersial, keamanan dan hubungan lainnya antara kedua negara. UEA terlebih dulu sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel, yang diumumkan Trump pada bulan lalu.


Kecaman terhadap perjanjian damai Bahrain dan Israel itu juga datang dari Turki. Otoritas Turki menyebut perjanjian damai itu akan menjadi pukulan baru bagi upaya membela perjuangan Palestina.


"Ini selanjutnya akan mendorong Israel untuk melanjutkan praktik tidak sah terhadap Palestina dan upaya-upayanya untuk menjadikan pendudukan tanah Palestina, permanen," tegas Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya. (Arie Nugroho)




Comentarios


bottom of page