Ingkar Janji! Trump Kerahkan Militer ke Suriah
- MyCity News
- Sep 20, 2020
- 2 min read
Updated: Sep 20, 2020

Militer Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasukan bersama kendaraan lapis baja dan senjata militer lain ke Suriah. Pengerahan militer itu bertujuan melindungi tentara AS yang memerangi ISIS (Islamic State in Iraq and Syria).
Ini bertentangan dengan pernyataan Presiden Trump "kami keluar dari Suriah" saat konferensi pers. Ia juga mengatakan tentara AS yang masih di sana bertugas menjaga cadangan minyak (guarding the oil).
Kolonel Wayne Marotto mengatakan koalisi yang dipimpin AS untuk memerangi ISIS "berencana memosisikan unit infanteri mekanik, termasuk Kendaraan Tempur Bradley (Bradley Fighting Vehicles) ke Suriah untuk melindungi pasukan koalisi dan menjaga kebebasan pergerakan mereka sehingga mereka bisa melanjutkan operasi Defeat Daesh dengan aman."
Daesh merupakan kepanjangan dari al-Dawla al-Islamiya fi al-Iraq wa al-Sham, nama Arab untuk kelompok teroris ISIS.
"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suria, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Juru Bicara Komando Pusat AS, Kapten William Urban. Demikian dilansir dari CNN Internasional, Sabtu (19/9/2020).
Ini bukan kali pertama AS mengirimkan Bradley Fighting Vehicles ke Suriah. Terakhir kali, unit militer ini dikirim ke Suriah pada Oktober 2019.
Tak hanya alat tempur, AS juga mengerahkan sistem radar Sentinel untuk membantu melawan pesawat nirawak (drone) dan rudah musuh dan meningkatkan frekwensipatroli jet tempur pasukan AS.
Pengerahan pasukan dan unit militer ke Suriah dilakukan di tengah ketegangan antara AS dan Rusia di wilayah itu. Di samping itu, ada tujuh tentara AS yang terluka karena tabrakan kendaraan lapis baja baru-baru ini.
"Tindakan dan bala tentara AS adalah sinyal yang jelas bagi Rusia agar mematuhi proses dekonfliksi untuk Rusia dan pihak lain guna menghindari tindakan yang tak prfesional, tak aman, dan provokatif di timur laut Suriah," kata seorang pejabat AS.
Pada Jumat (18/9/2020), Trump mengirimkan pesan mengenai prioritas AS di Suriah ketika ia mengatakan pada reporter di Gedung Putih.
"Kita keluar dari Suriah tak lain dan tak bukan untuk menjaga cadangan minyak. Saya menjaga cadangan minyak. Kita mempunyai pasukan yang menjaga minyak. Kalau bukan itu, kita keluar dari Suriah."
Terlepas dari ucapan Trump, kepala militer AS mengatakan pasukan AS di negara tersebut bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Demokrat Suriah (Syrian Democratic Forces) yang dipimpin oleh Kurdi untuk melawan sisa-sisa pasukan ISIS dan mencegah mereka memanfaatkan cadangan minyak Suriah.
Ketika Trump belum berkomentar atas insiden antara AS dan Rusia yang membuat banyak tentara AS terluka, pejabat tinggi Pentagon mengutuk Rusia atas tindakannya dan mengecap Rusia provokatif selama insiden itu.
Selain itu, Rusia diyakini ingin merebut ladang minyak dan gas di Suriah. Moskow telah memprotes upaya pihak Kurdi untuk mengembangkan ladang minyak di bawah kendali Kurdi.
Banyak pejabat AS menilai bahwa patroli militer Rusia di Suriah timur sebagian ditujukan untuk mengusir pasukan AS dan Pasukan Demokrat Suriah keluar dari daerah tersebut. (Al-Hanaan)
Foto: CNN
Comments