top of page

Hubungan Cina-Taiwan Kembali Memanas, Ini Komentar PM Taiwan

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Sep 28, 2020
  • 1 min read


Perseteruan antara Cina dan Taiwan belum kunjung mereda. Terlebih setelah sejumlah organisasi internasional menyebut Taiwan sebagai Cina. Bahkan, ada beberapa lembaga yang menandai kota-kota di Taiwan sebagai milik Cina di laman situs mereka.


Hal itu dianggap sebagai peningkatan tekanan yang dilakukan Cina terhadap perusahaan dan bisnis internasonal untuk menandai Taiwan sebagai bagian dari Cina.



"Taiwan adalah Taiwan. Cina adalah Cina. Taiwan bukanlah kota Cina. Jika ada penggunaan yang salah, kami pikir ini sangat tidak tepat," kata Su Tseng, Perdana Menteri Taiwan, Minggu (27/9/2020).


"Cina berharap Taiwan bagian dari kota miliknya. Ini tidak sesuai dengan fakta," sambung Su.



Melansir Channel News Asia, Senin (28/9/2020), badan konservasi burung Taiwan dikeluarkan dari kemitraan dengan badan amal satwa liar yang berbasis di Inggris.


Pemerintah dan rakyat Taiwan tak tinggal diam. Mereka segera mengecam Cina atas tindakan itu. Pasalnya, lembaga tersebut menuntut kelompok Taiwan untuk mengubah nama mereka dan menandatangani dokumen yang berisi penolakan kemerdekaan Taiwan.



Pada Sabtu (26/9/2020), Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai mengatakan laman situs Kovenan Walikota Global untuk Iklim dan Energi mulai mencantumkan kota-kota di Taiwan sebagai bagian dari Cina. Chen Chi-mai berargumen bahwa Kota Kaohsiung dikenal sebagaio bagian Taiwan selatan.


Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan meminta kelompok tersebut untuk meralat kesalahan itu. Namun, Cina masih bersikukuh menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari provinsi Cina. Bahkan, Cina tak segan melakukan kekerasan untuk merebut Taiwan kembali ke pangkuannya. (Al-Hanaan)


Foto: Republika


Comments


bottom of page