Mosaik bergambar Kristus di Hagia Sophia akan ditutupi dengan tirai selama ibadah salat. Demikian pernyataan juru bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin pada Minggu (19/7/2020).
Hagia Sophia sebelumnya adalah katedral selama hampir 1.000 tahun. Pada tahun 1453, Hagia Sophia diubah menjadi masjid. Setelah pemerintahan Kemal Attaturk yang sekuler, Hagia Sophia menjadi museum pada 1935. Kini, Tayyip Erdogan kembali mengonversi Hagia Sophia menjadi masjid.
Melansir Reuters Senin (20/7/2020), pekan lalu, otoritas setempat mengatakan mosaik itu akan ditutupi dengan tirai atau laser. Pada hari Minggu kemarin (19/7/2020), Presiden Tayyip Erdogan mengunjungi Hagia Sophia untuk memantau kemajuan persiapan bangunan untuk ibadah. Salat pertama di Sophia Hagia akan dilakukan pada Jumat mendatang pada 24 Juli 2020.
Awal bulan Juli, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Hagia Sophia terbuka bagi umat Islam untuk beribadah. Pernyataan itu dilontarkan setelah pengadilan menyatakan konversi bangunan menjadi museum pada 1934 itu tak berlandaskan hukum. Keputusan Erdogan itu memicu kritik internasional.
Dalam sebuah wawancara dengan NTV, Kalin mengatakan mosaik Maria dan Gabriel yang terletak searah Kiblat akan ditutupi dengan tirai. Kiblat merupakan arah di mana umat Islam menghadap ketika salat.
Kalin mengatakan mosaik Yesus dan simbol Kristen lain yang tidak searah Kiblat tidak akan menghalangi ibadah umat Islam. Namun, ia tidak mengatakan lebih lanjut apakah mosaik itu akan tetap dibiarkan begitu saja atau ditutupi.
Di luar jam ibadah, Hagia Sophia akan dibuka untuk semua pengunjung dan wisatawan. Semua mosaik tidak akan ditutupi. Demikian pernyataan otoritas setempat. (Al-Hanaan)
Foto: Reuters
Comments