top of page

Cornelis Lay, Profesor UGM dan Politikus Senior PDIP Tutup Usia

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Aug 5, 2020
  • 2 min read


Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), Cornelis Lay meninggal dunia di usia 61 pada Rabu (5/8/2020) pukul 04.00 WIB.

Profesor Cornelis meninggal akibat penyakit jantung di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto mengatakan profesor Cornelis akan dimakamkan di pemakaman keluarga besar UGM Sawitsari, Sleman pada Kamis (6/8/2020).


"Pemakaman akan dilakukan besok karena masih menunggu keluarga besar dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Saat ini masih disemayamkan di Panti Rapih," kata Erwan, demikian dikutip dari Antara, Rabu (5/8/2020).



Sejak 1987, Cornelis Lay menjadi dosen di UGM. Pada 6 Februari 2019, Cornelis dikukuhkan menjadi guru besar (profesor) di almamaternya.


"Untuk Mbak Megawati Soekarnoputri, alm. Mas TK (Taufik Kiemas), dan tokoh-tokoh partai politik terutama dari PDI hingga generasi PDI Perjuangan, ucapan terima kasih saya haturkan untuk rangkaian pengalaman yang saya alami bersama," ucap Cornelis Lay dalam pidato pengukuhan sebagai guru besar, dikutip dari Tirto.id.


Selain menjadi dosen, Cornelis aktif berpolitik di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam karier politiknya, Cornelis sempat menjadi ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014.



Pada 20 Oktober 2014, Cornelis menyusun teks pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo saat pelantikan.


"Saya kira beliau aktif bergiat di politik praktis adalah untuk mempraktikkan ilmunya," ungkap Erwan.


Pria kelahiran Kupang, 6 September 1959 menempuh pendidikan di UGM Jurusan Ilmu Pemerintahan (sekarang Jurusan Politik dan Pemerintahan) dan lulus pada 1984.


Selama menjadi mahasiswa, Cornelis aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pengagum Soekarno ini aktif menulis jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.


Sejak 2009, Cornelis menjadi peneliti di Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) UGM. Pada 2016, ia menjabat sebagai Kepala Research Center for Politics and Government (PolGov) di UGM.


Dalam karier penelitian internasional, Cornelis pernah menjadi peneliti tamu di institusi luar negeri seperti Flinders University (1995), Agder College University (2001-2002), Massachussets University (2008), dan KITLV (2010).



Ucapan belasungkawa datang dari politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko. Budiman dikenal karena ikut menyusun Undang-Undang Desa dan mendirikan gerakan Inovator 4.0 Indonesia.

Profesor Cornelis Lay mendapat tempat istimewa di hati para politikus dan akademikus. Selamat jalan, Prof! Penelitian dan dedikasimu akan selalu dikenang. (Al-Hanaan)


Foto: www. ugm.ac.id



Comments


bottom of page