top of page
Writer's pictureMyCity News

Benarkah Batik Berasal dari Cina?



Jagat dunia maya Indonesia dibuat gempar dengan pernyataan Cina yang menyebut bahwa Batik merupakan kesenian yang berasal dari negeri mereka sejak dulu kala.


Media Cina, Xinhua News, melalui akun Twitter-nya, @XHNews, menyebut Batik merupakan karya asli kelompok masyarakat di Negeri Tirai Bambu.


"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern. #AmazingChina," tulis media itu.


Tak hanya itu saja, Xinhua News juga menyertakan video berdurasi 49 detik. Isi video tersebut merupakan proses pembuatan batik.


"Batik adalah kerajinan tradisional Cina. Ini biasanya digunakan oleh kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern," bunyi tulisan dalam video itu.


Tak pelak, klaim sepihak tersebut langsung mengundang berbagai komentar pedas dari warganet Indonesia.


Hal yang membuat mereka geram adalah narasi seputar informasi mengenai Batik yang dibuat oleh media tersebut.


"Batik is taken from Javanese 'ambatik' means to mark with spots or dots. Be a country with pride, not just copied and claims other nation's properties," tulis akun @kikiNmaKecilku.


"I suggest you to claim covid instead. No countries claim it till now." @Sean_alma.


"COVID-19 from China. Batik from Indonesia," tulis @Stevaniehuangg.


"Next China will say Indonesia belongs to them," tulis @RazmanHakimi.


"The word 'batik' used by UNESCO does not belong to China." tulis @Deedone13.


Pernyataan UNESCO


Sebenarnya, permasalahan tentang asal muasal Batik sudah dijawab oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO pada 2009 lalu.


Kala itu, UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan dari Indonesia. Melalui laman resminya, UNESCO menyebut batik Indonesia merupakan teknik, simbol, dan budaya yang melekat pada kain katun atau sutra yang diwarnai dengan tangan.


Batik ini sudah melekat di masyarakat sejak bayi hingga meninggal. Bayi digendong menggunakan kain batik panjang, orang beraktivitas banyak mengenakan pakaian batik, pun dengan orang meninggal yang kebanyakan diselimutkan kain batik.


Meski dipakai untuk berbagai keperluan, batik memiliki corak yang amat beragam dengan makna yang berbeda-beda pula. Misalnya makna keberuntungan, kemakmuran, ketegasan, dan lain sebagainya.


Proses penggambaran batik ini menggunakan lilin panas yang dibentuk menjadi titik dan garis dan titik dengan alat khusus. Ada juga yang menggunakan teknik celup untuk mendapatkan warna yang diinginkan.


Banyaknya ragam corak batik Indonesia disebut karena adanya pengaruh berbagai faktor, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa burung merpati Cina, merak India, hingga bunga sakura Jepang. Namun di balik itu semua, batik Indonesia mencerminkan kreativitas dan keyakinan spiritual masyarakatnya.


Sejarah Batik


Seperti dilansir jabarprov.go.id, Senin (13/7/2020), Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.


Dengan demikian, kesenian batik di Indonesia sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920.


Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.


Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.


Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.


Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.


Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.


Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. (Arie Nugroho)


16 views0 comments

Comments


bottom of page