Balitbang ESDM Adakan Uji Ketahanan Biodiesel B40 1.000 Jam
- MyCity News
- Aug 28, 2020
- 2 min read

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengkaji Biodiesek 40 persen (B40) untuk bahan bakar kendaraan bermotor mesin diesel.
Saat ini, Balitbang Kementerian ESDM sedang melakukan uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" terhadap dua formulasi B40.
Formulasi pertama adalah B40 yang terdiri atas 60% solar dan 40% Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Formulasi kedua adalah 60% solar dan 30% FAME, dan 10% Distillated Fatty Acid Methyl Esther (DPME).
Kepala Balitbang ESDM, Dadan Kusdiana menargetkan kajian penerapan B40 selesai di akhir 2020. Untuk sementara, Balitbang tidak melakukan uji jalan B40 seperti pada kajian penerapan B30 akibat pandemi Covid-19.
"(Kajian) Akan selesai di akhir tahun, mungkin November kita mulai melakukan analisis lengkap dari semua. Untuk sementara kita tidak akan melakukan uji jalan di jalan raya, kan agak sulit ya kita akan memulai, agak takut keluar. Jadi kita mencari cara yang lain bagaimana ini tetap bisa berjalan," kata Dadan, dikutip dari laman resmi ESDM, Jumat (28/8/2020).
Pada kesempatan itu, Ketua Tim Pengkajian B40, Sylvia Ayu Bethari menerangkan kajian penerapan B40 sudah berada pada tahap uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Lemigas.
"Metode uji ketahanan yang kami gunakan sudah mendapat persetujuan bersama dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Ikabi (Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia). Saat ini yang sedang dilakukan adalah uji ketahanan untuk dua engine, engine yang pertama menggunakan sample bahan bakar B40, sekarang sudah 370 jam. Sedangkan untuk engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10% sudah 615 jam," terang Sylvia.
Sebelumnya, Balitbang ESDM juga melakukan dua pengujian, yaitu uji karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40.
Di samping itu, evaluasi terhadap karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40, hingga didapatkan dua formulasi yang akan diuji lebih jauh, yakni uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas.
Usai uji ketahanan 1.000 jam, tim Kajian B40 akan menyiapkan dan melaksanakan ujij presipitasi dan stabilitas penyimpanan.
Terakhir, Sylvia mengatakan pihaknya akan melakukam evaluasi, laporan, dan penyusunan rekomendasi terkait hasil uji penerapan B40. (Al-Hanaan)
Foto: ESDM
Comentários