top of page
Writer's pictureMyCity News

Bagi Isi Kulkas, Tradisi Unik Masyarakat Dubai saat Ramadan

Updated: May 17, 2020



Setiap negara di dunia memiliki kebiasaan dan tradisi tersendiri. Penduduk di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) memiliki tradisi unik di bulan suci Ramadan. Apa itu? Seperti dinukil dubaionline, Selasa (12/5/2020), cara unik yang dilakukan masyarakat Dubai dalam berbagi kepada sesama adalah membagikan berbagai makanan yang ada di dalam lemari es mereka kepada orang yang membutuhkan. Konsepnya adalah kulkas diletakkan di beberapa lokasi. Lokasi tersebut kemudian akan dibagikan di media sosial dan orang-orang bisa menyumbangkan makanan maupun minuman ke dalam kulkas tersebut. Nantinya orang-orang yang membutuhkan bisa mengambilnya sendiri secara gratis. Tradisi ini rupanya juga dilakukan setiap tahun di bulan Ramadan dan disebut sebagai aksi Sharing Fridges atau berbagi kulkas. Setidaknya sudah ada 202 kulkas yang ditempatkan di berbagai sudut di Dubai. Nyatanya tradisi ini telah dilakukan sejak tahun 2016 lalu. Seorang ekspatriat asal Belanda, Fikra Yel, baru-baru ini membagikan bagaimana awal mulai hal ini terjadi kepada Gulf News. Tahun 2016, Fikra pindah dari Meadows ke Jumerah Park. Sebelum pindah rumah, dirinya mendonasikan kulkasnya ke seorang teman, Sumayyah Sayed, yang tinggal di Meadows. Sumayyah lantas memutuskan membuat Facebook group untuk mengumpulkan para relawan membantunya mengisi penuh kulkas tersebut. Isi kulkas tersebut yang akan berguna untuk para pekerja di daerah sekitar. Pada akhir Ramadan 2016, inisiasi ini sudah sangat berkembang dan jumlah kulkas yang digunakan untuk mendonasikan makanan dan minuman untuk masyarakat dan komunitas setempat juga bertambah hingga 170 kulkas. Budaya Dubai Kebudayaan Dubai merupakan kebudayaan Arab yang berakar dari kebudayaan Islam, namun terdapat toleransi yang tinggi bagi pendatang yang menganut agama selain Islam. Para pendatang bebas beribadah menurut keyakinan masing-masing, tidak ada diskriminasi bagi kaum wanita, bahkan dalam sebuah antrian kaum wanita didahulukan. Seluruh penduduk asli Dubai beragama Islam Suni, Bahasa resmi adalah bahasa Arab namun dalam kegitan sehari-hari digunakan bahasa Inggris, Urdu serta bahasa asing lainnya. Dubai adalah kota kosmopolitan, namun penghargaan terhadap kebudayaan setempat sangat dihargai, misalnya selama waktu puasa di bulan Ramadhan dimana para pendatang non-muslim tidak makan, minum dan merokok di tempat umum. Penduduk pribumi umumnya bersikap ramah terhadap orang asing dan menunjukkan sikap bersahabat baik dalam hubungan sosial maupun bisnis. (Arie Nugroho)

12 views0 comments

Comments


bottom of page