top of page

Tujuh Tips Sukses Belajar Jarak Jauh ala Dokter Reisa

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Jul 5, 2020
  • 2 min read


Pembelajaran daring memang sulit. Tidak semua pelajar bisa belajar jarak jauh dan tidak semua guru bisa menyampaikan pelajaran dengan mudah secara online. Selain kesulitan komunikasi, tak semua wilayah mempunyai infrastruktur yang mendukung pembelajaran jarak jauh.


Sekolah yang berada di zona hijau dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan beberapa syarat. Salah satunya izin dari pemerintah daerah setempat. Untuk sekolah di zona kuning, jingga, dan merah masih dilarang mengadakan pembelajaran tatap muka demi kesehatan dan keamanan.


Dokter Reisa Broto Asmoro dari Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional memberikan tujuh tips agar sukses belajar jarak jauh. Pertama, gembira. Pelajar dan pendidik harus bergembira serta paham mengoperasikan alat teknologi.


"Kedua, bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu belajarnya akan lebih efektif," kata dr. Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Sabtu (4/7/2020).


Ketiga, pelajar dan pendidik mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan tantangan yang memerlukan kolaborasi.


Keempat, pastikan tak ada anak yang tertinggal dalam pembelajaran.


Kelima, fokus dan kuatkan mata pelajaran yang membantu kemampuan pelajar agar bisa sukses di pelajaran apapun, seperti bahasa dan sains.


Keenam, ATM. Amati, tiru, modifikasi. Contoh cara guru lain mengajar.


“Tanya tips dan triknya. Lalu adopsi di kelas masing-masing. Begitu juga dengan para murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, meski melalui online,” imbuh dr. Reisa.


Ketujuh, kreatif. Menurut Dokter Reisa, pembelajaran jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital. Pendidik harus berkreasi agar pembelajaran daring menjadi riang gembira, interaktif, dan ilmu pengetahuan mudah disampaikan ke pelajar.


"Dan semua ini sangat penting untuk orang tua, seperti saya, dan bapak ibu semua untuk harus aktif terlibat, dalam setiap proses pembelajaran, baik belajar, maupun mengajar online," tandas dr. Reisa.


Sejak pandemi Covid-19 diumumkan pada Maret 2020, lebih dari 90% pelajar Indonesia belajar jarak jauh. Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap menjaga kualitas kegiatan pembelajaran.


Di tahun ajaran 2020/2021, masih banyak pelajar yang akan belajar jarak jauh. Hanya wilayah zona hijau yang sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.


"Selamat kembali ke sekolah bagi yang ada di zona hijau, ingat, tetap aman COVID-19 dan praktekkan protokol kesehatan dengan sangat, sangat, sangat ketat. Dan, tetap semangat bagi semua yang akan sekolah melalui daring, dan kemampuan kita beradaptasi akan menjadikan kita manusia Indonesia yang unggul dalam pengetahuan dan tangguh, menghadapi perubahan," dokter Reisa memungkasi. (Al-Hanaan)


Foto: Ignatius Toto Satrio - KOMBEN BNPB

Comments


bottom of page