Dokter muda asal Texas, Amerika Serikat (AS), meninggal dunia akibat Covid-19. Dia tertular setelah tak mengganti masker N95 selama beberapa bulan.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/10/2020), dokter tersebut bernama Adeline Fagan. Dia menghembuskan napas terakhir setelah dua bulan berjuang melawan Covid-19.
Fagan terinfeksi virus Corona dan selama itu ia tidak pernah mengganti masker sehingga mengalami pendarahan otak.
Baca Juga:
Fagan telah merawat pasien virus Corona COVID-19 di ruang gawat darurat HCA Houston Healtchare West, dan ia terinfeksi COVID-19 Juli lalu.
Keluarga menyebut bahwa minimnya alat pelindung diri (APD) berpengaruh pada kematiannya, tapi tidak diketahui secara pasti bagaimana Fagan bisa terinfeksi COVID-19.
"Adeline punya masker N95 dan tertulis namanya di atas," jelas saudara perempuannya, Maureen.
"Adeline mengenakan N95 yang sama selama berminggu-minggu, atau tidak berbulan-bulan," tambahnya.
Menurut pedoman Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), masker N95 bisa digunakan lagi paling banyak hanya lima kali.
Dalam beberapa bulan terakhir, serikat perawat nasional mengeluhkan sejumlah pelanggaran terhadap protokol keselamatan tempat kerja, seperti memaksa staf yang terinfeksi virus Corona COVID-19 tetap bekerja.
Akan tetapi, pihak rumah sakit mengatakan tidak ada kebijakan untuk menggunakan masker secara berulang. HCA Houston adalah bagian dari jaringan rumah sakit terbesar di negara itu.
"Protokol kami berdasarkan pedoman CDC, termasuk rekan kerja yang menyerahkan masker N95 mereka pada akhir shift, dan menerima masker lain pada awal shift berikutnya," kata kepala petugas medis fasilitas tersebut, dr Emily Sedgwick. (Arie Nugroho)
Comentários