Sri Mulyani: Indonesia Jangan Hanya Andalkan Utang!
- MyCity News
- Sep 17, 2020
- 2 min read

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang tidak bisa terus mengandalkan utang.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menilai bahwa Indonesia perlu melihat seluruh sumber pendapatan negara yang ada, oleh karena itu sumber daya yang berasal dari aktivitas ekonomi di dalam negeri menjadi sangat penting.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan utang atau bahkan menghentikan dukungan dari lembaga multilateral dan internasional. Sumber daya dari mobilisasi domestik menjadi penting di dalam proses pembangunan," ujar Sri Mulyani dalam webinar Asian Development Bank (ADB), Kamis (17/9/2020).
Baca Juga:
Sri Mulyani menambahkan, pendapatan Indonesia yang banyak bersumber dari perpajakan perlu terus ditingkatkan. Tak hanya itu saja, reformasi pajak untuk meningkatkan kepatuhan dan basis pajak juga harus dilakukan.
Kendati demikian, reformasi pajak itu Indonesia tidak bisa melakukannya sendiri. Negara-negara berkembang yang memiliki karakter yang sama seperti Indonesia, kata Sri Mulyani juga bisa memperbaiki rasio pajaknya dengan caranya masing-masing. Namun, kerja sama dengan seluruh negara juga diperlukan.
"Kami mereformasi pajak untuk meningkatkan tax ratio yang rendah, tetapi kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kita bisa saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam mengubah kebijakan ini," jelas Sri Mulyani.
Berdasarkan data APBN Kita Agustus 2020, utang pemerintah pada posisi akhir Juli 2020 mencapai Rp 5.434,86 triliun atau mengalami peningkatan Rp 831,24 triliun (18%) hanya dalam 1 tahun.
Utang tersebut 84,57% adalah penerbitan surat berharga negara atau disingkat SBN sebesar Rp 4.596,26 triliun. Sementara ada pinjaman yakni dalam dan luar negeri Rp 838,6 triliun atau sekitar 15,43% dari total utang.
Terjadi kenaikan Debt to GDP Ratio atau rasio utang terhadap PDB dari 29,51% di Juli 2019 menjadi 33,63% di Juli 2020. (Arie Nugroho)
Comments